SOROT – Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser Ina Rosana mengatakan, pelabuhan di Paser berpotensi memberi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup besar.
“Sebenarnya pelabuhan di Paser berpotensi sumbang PAD besar. Seperti pelabuhan Tempayang dan pelabuhan Jangkar di Kuaro, serta pelabuhan eks BHP di Batu Engau,” kata Ina Rosana, Jum’at (14/6/19).
Pelabuhan tersebut digunakan untuk proses bongkar buat barang seperti batubara dan batu. Untuk pelabuhan eks BHP di Batu Engau, masuk kategori terminal khusus untuk bongkar muat batubara.
Menurut Ina, saat ini Pemkab Paser masih mengupayakan agar pengelolaan pelabuhan tersebut, bisa menjadi PAD yang pemasukannya cukup signifikan.
“Masih kami upayakan memang aset pelabuhan di Tempayang, pelabuhan Jangkar dan eks BHP. Asetnya belum diserahkan dari (pemeritah) pusat,” katanya.
Untuk mendapatkan kepastian informasi pengelolaan pelabuhan itu kata dia, Pemkab Paser akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat di Jakarta.
“Oleh karena itu kami upayakan telusuri lagi ke kementerian. Kalau bisa diserahkan dan dikelola daerah, bekerja sama dengan pihak lain sehingga pendapatannya bisa masuk ke daerah,” ucap Ina.
Adapun terkait kondisi keuangan Kabupaten Paser menurut Ina, saat ini relatif baik dan tidak defisit, sebagaimana yang terjadi pada tahun 2017-2018. Sejauh ini Pemkab Paser masih bergantung pendapatannya dari Dana Bagi Hasil (DBH).
“Paser memang sangat bergantung pada DBH. Alhamdulilah, saat ini kondisi APBD kita membaik di angka Rp2,4 triliun. Memang pernah defisit tahun 2016 lalu,” terangnya. (adv/kfp)