SOROT – Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Paser bersama sejumlah wartawan dan pegawai Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Paser, melakukan kunjungan ke obyek wisata, yang ada di daerah itu.
Hari itu, Sabtu (12/10/19) sekitar pukul 06.30 WITA, wartawan dari berbagai media bersama pegawai DKISP dan Disporpar Paser, bersiap meninggalkan Tanah Grogot menuju ke tempat wisata menggunakan bus milik Pemkab Paser.
Sebelum bus bergerak dari Komplek Perkantoran di Kilometer Lima Tanah Grogot, menuju obyek wisata Riam Beangin 7 Bidadari di Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Husriansyah memberikan pengarahan dan pesan.
“Kunjungan kita ini untuk melihat langsung wisata yang ada di Kecamatan Muara Komam, sekaligus memberikan publikasi kepada masyarakat, agar wisata di Paser lebih dikenal secara luas,” kata Husriansyah.
“Selain itu dilokasi wisata nanti kita juga harus menjaga kebersihan lingkungannya, sampah jangan dibuang sembarangan,” tambahnya sesaat hendak berangkat.
Usai Husriansyah memberikan penyampaian, rombongan yang berjumlah sekitar 20 orang mulai melangkahkan kaki menuju ke bus. Setelah menempuh perjalanan sekitar 01.30 jam dari Tanah Grogot, rombongan tiba di Kecamatan Muara Komam.
Mereka disambut Camat Muara Komam Abdul Rasyid bersama istri, Kepala Desa Muara Langon Sufriyadi dan sejumlah warga setempat. Setelah penyambutan, bersama camat dan kades mereka menuju wisata Riam Beangin 7 Bidadari.
Jarak dari jalan poros Muara Komam menuju obyek wisata itu sejauh dua kilometer, hanya saja untuk menuju ke lokasi itu, kendaraan roda dua dan empat hanya mampu ditempuh separuh perjalanan atau satu kilometer.
Selebihnya harus dilakukan dengan berjalan kaki, menelusuri jalan setapak diantara rerumputan dan dibawah pohon rindang, selain itu rombongan juga harus menelusuri anak sungai dengan air yang jernih penuh bebatuan.
Meski sedikit melelahkan dalam perjalanan, namun setelah sampai di Riam Beangin 7 Bidadari, rasa lelah itu terbayarkan oleh keindahan air terjun dan alam yang ada di obyek wisata itu.
Menurut Kades Sufriyadi saat mendampingi rombongan, di obyek wisata Riam Beangin 7 Bidadari memiliki tujuh tingkat air terjun, namun enam diantaranya belum bisa dikunjungi karena tak memiliki akses jalan.
“Yang kita lihat ini baru tingkat pertama, masih ada enam air terjun diatasnya, cuma kita belum bisa tembus kesana. Klau air terjun ditingkat dua itu jaraknya sekitar 500 meter dari air terjun pertama dan tinggi air terjunnya 20 meter,” jelas Sufriyadi.
Sedangkan tingkat tujuh kata dia, letaknya perbatasan dengan sungai Jaru, Kecamatan Jaru, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Menurutnya, wisata Riam Beangin 7 Bidadari memiliki potensi sebagai salah satu objek yang bisa menyedot banyak wisatawan, sehingga ia berupaya mengembangkan wisata itu.
“Sekarang ini yang kita lakukan pembuatan jalan dengan menggunakan dana desa, kita juga berharap agar pemerintah daerah bisa membantu dalam hal ini, karena perkiraan dana untuk akses jalan menuju wisata ini sekitar Rp 3 miliar,” ucapnya.
Selain jalan, disini juga kita rencana akan dilakukan Pembuatan jembatan, playing pok, arum jeram dan sarana bermain anak-anak,” sambungnya.
Sementara itu, Camat Muara Komam Abdul Rasyid yang juga sebagai camat berprestasi tingkat Kabupaten Paser Tahun 2019 ini mengatakan, pihak kecamatan mendukung sepenuhnya rencana pengembangan obyek wisata tersebut.
“Kita dukung sepenuhnya rencana itu, apa lagi wisata Riam Beangin 7 Bidadari salah satu aset yang ada di daerah ini,” kata Abdul Rasyid. (kfp)