SOROT – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana melanjutkan pembangunan bandara di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur tahun 2020, yang sebelumnya sempat terhenti.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Paser Inayatullah mengatakan, adapun persyaratan untuk memenuhi kelanjutan pembangunan bandara itu, pihaknya bakal melakukan rapat.
Rapat itu nanti kata dia, melakukan presentasi, penyusun kajian teknis bandara yang dilakukan pihak Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
“Terkait persyaratan saat ini masih menunggu hasil kajian teknis bandar udara yang disusun oleh ITS. Rencananya akan dipresentasikan di Paser maupun di Kemenhub awal Desember 2019,” kata Inayatullah di Tanah Grogot, Selasa (12/11/19).
Menurutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Subdirektorat Prasarana Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara, tanggal 1 September 2019 lalu, telah dilakukan rapat terkait pembangunan bandara di Paser.
“Rapat itu membahas pengembangan sarana & prasarana transportasi Ibu Kota Negara (IKN) di PPU. Termasuk rencana pembangunan bandara Paser sebagai penyangga IKN,” ujarnya.
Pembangunan bandara di Paser kata dia, akan dibangun, sehingga terkoneksi dengan bandara yang sudah ada seperti Bandara Sepinggan Balikpapan atau bandara di Samarinda, sebagai alat transportasi di wilayah IKN.
Ia menjelaskan, satu persyaratan yang ditekankan Kemenhub, yakni agar proses sertifikasi lahan bandar udara bisa disegerakan proses hibahnya.
“Kemenhub minta proses hibah lahan dari Pemkab Paser ke Pemerintah Pusat bisa disegerakan. Karena itu sebagai salah satu syarat kucuran dana APBN untuk pembangunan bandara,” terangnya.
Menanggapi progres hibah lahan itu, Inayatullah mengatakan, saat ini proses lahan untuk bandara sedang ditangani pihak BPKAD.
“Mungkin bisa ditanyakan ke BPKAD, karena mereka yang mengurusnya. Namun informasi yang saya dengar sertfikasi lahan bandara sudah selesai,” pungkasnya. (kfp)
