SOROT – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menyiapkan lahan seluas 200 hektar untuk pengembangan pisang pada tahun 2020, di Desa Jone dan Rantau Panjang, Kecamatan Tanah Grogot.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Distan Paser Yusuf mengatakan, pihaknya telah melakukan survei lokasi yang bakal dijadikan pengembangan pisang.
“Kami sudah menyurvei dan mereka (petani) siap untuk mengembangkankan. Ada 200 hektar lahan yang bisa dimanfaatkan,” ucap Yusuf di Tanah Grogot, Selasa (12/11/19).
Menurutnya, ada 4 kelompok tani yang siap untuk mengembangkan pisang. Kelompok tani tersebut yaitu 3 di Desa Jone dan 1 kelompok tani di Desa Rantau Panjang.
Yusuf juga menjelaskan, sebelumnya Kabupaten Paser pernah menjadi sentra pengembangan pisang di Desa Kasungai, Kerang Dayo dan Desa Lomu, Kecamatan Batu Engau.
Namun pengembangan usaha di tiga desa itu terhenti, karena dinilai tidak memiliki pasar yang jelas untuk menampung hasil perkebunan tersebut.
Tapi saat ini kata Yusuf, Distan Paser yakin untuk mengembangkan pisang tersebut, dengan alasan karena sudah ada pasar yang jelas dari Malaysia.
“Kita mulai lagi karena pasar sudah siap. Sudah ada kerjasama antara Balai Karantina Pertanian Balikpapan dengan pengusaha Malaysia,” jelas Yusuf.
Terkait rencana itu, Distan Paser telah mengusulkan bantuan melalui APBN. Namun hasil dari koordinasi dengan Subdit Buah dan Florikultura, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, bantuan tersebut baru bisa dialokasikan pada tahun 2021.
“Itu karena pada tahun 2020 Paser sudah dapat alokasi untuk pengembangan sentra jeruk seluas 100 hektar. Kemungkinan usulan bantuan untuk pisang terealisasi tahun 2021,” ujar Yusuf. (kfp)