Pemkab Paser Sediakan 15 Rumah Isolasi, ODP Keluar Rumah Jadi Prioritas

587

SOROT – Salah satu langkah pencegahan dan antisipasi virus Corona (COVID-19), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menyediakan 15 rumah bagi para orang dalam pemantauan (ODP).

Hal tersebut disampaikan Amir Faisol, juru bicara gugus tugas covid-19 Kabupaten Paser, dalam konferensi pers, Senin (6/4/2020) di Kantor Bupati Paser, Tanah Grogot, Kaltim.

“Pantauan kita kemarin ada 15 rumah yang bisa menampung ODP yang akan diisolasi. Nanti kita lihat dulu seberapa banyak ODP yang bisa diisolasi,” kata Amir.

“Agenda gugus tugas Kabupaten Paser melakukan isolasi terhadap ODP, sebagai antisipasi dan pencegahan terhadap pandemi virus Corona (COVID-19),” tambahnya.

Berdasarkan peninjauan kata Amir, sasaran utama isolasi tersebut adalah bagi para ODP yang sangat berisiko dan terindikasi keluar rumah, padahal seharusnya melakukan isolasi mandiri di rumah.

“Kemarin kita sudah meninjau, dan selanjutnya kita nanti akan melakukan isolasi kepada ODP yang beberapa orang sangat berisiko dan terindikasi keluar rumah,” ucapnya.

ODP yang diisolasi di 15 rumah tersebut akan dilakukan pejagaan ketat oleh pihak Satpol PP, untuk menghindari keluar masuknya para ODP dari tempat isolasi.

Di 15 rumah yang dijadikan tempat isolasi itu nantinya juga ada petugas perawat melakukan pemeriksaan secara medis bagi para ODP.

“Nanti dijaga pihak Satpol PP, dan ada juga petugas perawat melakukan pemeriksaan secara medis, misalnya mengukur suhunya, tensinya dan lain-lain,” jelasnya.

Meski di Paser saat ini sudah ratusan ODP namun sesuai daya tampung 15 rumah tersebut, maka maksimal yang ditampung nanti hanya sekitar 45 orang.

“Makanya kita betul-betul diprioritaskan para ODP yang suka keluar rumah,” tegasnya.

Sementara itu Amir juga memberikan update terkait COVID-19 di Paser tanggal 6 April 2020. Pasien pulang 8 orang, PDP 8 orang dan ODP 265 orang.

“PDP bertambah dua, sehingga jumlah menjadi 8 PDP, dan ini merupakan pasien ke 15 dan 16, sedangkan ODP sebanyak 265 orang tersebar di seluruh kecamatan,” terangnya.

Kedua PDP tersebut berasal dari dua kecamatan, yakni laki-laki usia 70 tahun asal Tanah Grogot dan satu lagi berasal dari Longikis, laki-laki usia 23 tahun.

Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari daerah zona merah.”Memang sekarang dari zona merah semakin banyak sehingga memerlukan kewaspadaan kita semua,” pungkasnya. (adv/kfp)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.