SOROT – Polsek Longikis melaksanakan koordinasi dengan para pendeta dan tokoh agama, Selasa (15/11) di wilayah Kecamatan Longikis, Kabupaten Paser, Kaltim.
Kegiatan itu dilakukan kata Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalaui Kapolsek Longikis AKP Jumali, menyikapi terkait situasi nasional dan situasi Kamtibmas Provinsi Kalimantan Timur dengan adanya ledakan Bom Molotov di depan Gereja Oikumene Kecamatan Loajanan Kota Samarinda.
Dalam kesempatan tersebut Kapolsek bersama Ba Pulbaket dan Bhabinkamtibmas berkoordinasi dengan Pendeta Monica di Gereja GPID Sion Desa Semuntai, Pengurus Gereja Pantai Kosta Jemaat Elshaddi Semuntai Amar Pardosi di Desa Semuntai dan Pendeta Marthen L.Turangan di Dusun Perigi.
“Koordinasi itu juga dilakukan kepada H. Kursani dan H.Irham Sapawi sebagai tokoh agama Kecamatan Longikis,” kata Kapolsek Longikis AKP Jumali.
Saat melakukan koordinasi tersebut, Kapolsek berpesan agar menjaga kerukunan umat beragama, tingkatkan silaturahim dengan tokoh-tokoh sekitar terutama tokoh agama dan tokoh adat serta penggalangan pada pemuda agar supaya bisa terjalin hubungan harmonis dan selaras dalam menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan konsusif.
Terkait pasca kejadian ledakan bom Molotov di Gereja Oikumene Samarinda, Jumali meminta agar para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, para tokoh lainnya, para pendeta dan pengurus gereja dapat berkoordinasi dengan baik terkait adanya informasi yang akan mengarah kepada perpecahan antar umat beragama.
“Kalau ada informasi yang mengarah perpecahan umat beragama jangan mudah terpancing, tapi tolong dikoordinasikan dengan baik sehingga selalu terjaga kerukunan umat beragama dan kondusifitas wilayah Kecamatan Longikis,” kata Jumali.
Jumali juga meminta, agar segera melaporkan ke polisi terdekat apabila dalam pelaksanaan ibadah di gereja ada hal-hal yang mencurigakan dan situasi Kamtibmas sekitarnya. Begitu juga apabila ada orang-orang yg tidak dikenal dan bukan jamaat agar diwaspadai dan dilaporkan kepada pengurus gereja. (rsd)
