SOROT – Proyek peningkatan kapasitas produksi air bersih di Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kaltim, mangkrak serta asetnya banyak yang hilang.
Saat dilakukan investigasi oleh wartawan dari berbagai media, terlihat dilokasi ada 5 unit bangunan kosong yang dikepung semak belukar, semuanya sudah tak berdaun jendela dan pintu.
Selain itu, kabel penel listrik, atap genteng metal, stop kontak yang menempel dinding dan aset lain juga banyak yang hilang. Bahkan bak pengolahan air bersih nyaris tidak menyisakan sedikit pun potongan baja.
Yang luput dari gangguan pada proyek yang dibangun tahun 2008 lalu itu, hanya kolam penampungan air bersih dan tiang-tiang listrik tanpa kabel dari PDAM unit pelayanan Batu Sopang.
Merasa ada yang tak beres pada proyek pengelolaan air bersih berkapasitas 30 liter/detik itu, para awak media mencoba mengorek informasi dari Ahmad, warga yang tinggal disekitar proyek itu.
Dalam penuturannya, Ahmad mengaku sempat melihat mobil crane masuk ke lokasi proyek pada 28 November 2014, serta bertanya pada supir maksud dan tujuan kedatangannya.
“Supirnya saya tanya, katanya disuruh bos mengambil mesin untuk dibawa ke Grogot. Lalu saya laporkan ke desa dan kecamatan, mesin hilang, tapi tak digubris,” kata Ahmad, Senin (20/11/17) lalu.
“Setelah itu ada lagi truk-truk yang masuk, mereka bermalam, siang malam dikerjain, bagaimana tidak habis,” sambungnya.
Sementara itu, terkait mangkraknya proyek PDAM unit pelayanan Batu Sopang, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser, M Zamzami, angkat bicara.
Ia mengatakan, PDAM hanya sebagai pengguna setelah gedung dan fasilitas Water Treatment Plant (WTP) dibangunkan Pemkab Paser.
“Kejadian itu saya belum disini. Tapi, sekitar enam bulan yang lalu, kasus ini kami laporkan ke aparat keamanan,” katanya.
Zamzami mengaku belum ada serah terima terhadap fasilitas umum itu, sehingga pihaknya tidak mengalokasikan anggaran untuk gaji petugas keamanan dilokasi. (rsd)
