Lapak Pedagang Buah di Siring Tepian Kandilo Tanah Grogot Dibongkar

1698

SOROT – Lapak pedagang buah yang berlokasi di Siring Tepian Sungai Kandilo Tanah Grogot Kabupaten Paser, Kaltim akhirnya dibongkar, Senin (29/1/18) setelah mencapai batas waktu yang ditentukan.

Eksekusi itu dilakukan anggota Satpol PP setempat, mereka membongkar dan merobohkan lapak bangunan berbahan kayu dan beratap daun nipa tersebut.

Para pedagang hanya bisa menyaksikan pembongkaran lapak miliknya, yang sebelumnya mereka bangun dengan biaya Rp 8 juta.

Lapak-lapak yang mereka bongkar memang sudah kosong, karena sebagian pedagang bauh sudah mengangkut dan menyimpan buah dagangan di rumahnya, tapi sebagian lainnya juga masih ada yang berjualan.

Pembongkaran itu juga dihadiri oleh beberapa instansi terkait lainnya seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Polisi, TNI, Kecamatan dan Dinas Perhubungan Paser.

Menurut Abdul Malik, Kepala UPTD Pasar Induk Senaken, para pedagang buah yang terkena gusur, mereka akan dipindahkan ke Pasar Penampungan Senaken dan tempatnya sudah disediakan.

Jika selama ini tempat itu sepi pengunjung, maka Malik berjanji akan mendesain tempat itu agar bisa menjadi ramai, salah satu caranya yakni pintu utama masuk ke Pasar Induk Senaken melalui Pasar Penampungan.

“Nanti kita buat ramai tempat itu, pintu masuk yang ada di Pasar Induk kita tutup, jadi semua lewat Pasar Penampungan, dan pagar pembatas yang ada ditengah kedua pasar itu kita bongkar biar jadi satu,” kata Malik.

Sementara itu menurut Abdul Slaming (42) pedagang buah yang juga warga Yos Sudarso Tanah Grogot, dirinya bukan pertama kali akan berjualan di Pasar Penampungan Senaken, sebelumnya, beberapa tahun lalu ia sudah pernah menjajakan buah di pasar itu.

Namun keadaan saat itu kata dia, sangat sepi pembeli, lalu mencari keberuntungan diluar, hasil penjuan buahnya cukup lumayan ramai oleh pembeli.

“Saya sudah keliling jualan buah, kemana-mana, dulu sempat jualan dipinggir sungai baru pindah ke Lapangan Garuda, kemudian ke penampungan, tapi karena penampungan sepi saya keluar,” kata Slaming.

Pengalaman berdagang buah ternyata bukan hanya di Tanah Grogot, Slaming juga pernah menjajaki beberapa kota di Kaltim, di kota itu kata dia, para pedagang buah berjualan disepanjang tepi jalan dengan penataan yang rapi. (rsd)

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.