SOROT – Koppy Panas, kongkow happy seputar lalu lintas, itulah tema kegiatan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Paser dalam memberikan sosialisasi terhadap keselamatan berlalu lintas. Kegiatannya santai namun banyak ilmu dan pengalaman yang bisa dipetik.
Lewat sosialisasi keselamatan berlalu lintas, Kasat Lantas Polres Paser AKP Syarifah Nurul Huda, S.I.K bersama anggotanya banyak memberikan pengetahuan tentang tatacara berlalu lintas yang benar, dengan tujuan untuk keselamatan di jalan dan tertib berlalu lintas.
Seperti yang dilakukan di Gentung Temiang Kilometer 5 jalan Kusuma Bangsa Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim, Jumat (16/3/18) malam, dihadiri puluhan orang dari tiga komunitas otomotif yakni, Agya Ayla Community Indonesia Chapter Paser, Honda Jazz Paser community dan Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) Paser.
Pada kesempatan itu, diawal sosialisasi, Kasat Lantas menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya angka meninggal dunia di Paser karena kecelakaan lalu lintas (laka lantas), berdasarkan data tahun 2016 sebanyak 56 orang, 2017 52 orang, dan 2018 sampai 16 Maret sudah 7 orang meninggal dunia, semuanya rata-rata usia produktif.
Menurut Nurul, ada empat paktor kecelakaan, yakni karena manusia, alam/cuaca, mesin/kendaraan dan jalan. Tapi untuk laka lantas di Pasar didominasi faktor manusia karena melakukan pelanggaran lalu lintas. Dan untuk korban meninggal dunia akibat laka lantas, Paser menduduki peringkat satu se Kaltim Kaltara 2017 lalu.
“Kita peringkat satu korban meninggal, makanya selama satu minggu melaksanakan operasi keselamatan kita sudah memberikan 900 surat teguran dan hampir 200 E-tilang. Operasi keselamatan itu fokusnya adalah terhadap tujuh pelanggan yang berpotensi laka lantas,” kata Nurul.
Berdasarkan evakuasi PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO kata Nurul, ketujuh pelanggaran yang berpotensi terhadap laka lantas itu adalah disaat berkendara mabuk, main handphone, tidak pakai helm, tidak pakai sabuk, ngebut-ngebutan, melawan arus dan dibawah umur.
“Oleh karena itu sekarang kita merubah konsep, kalau dulu razia penegakan hukum secara stasioner, artinya kita ditempat nanti kendaraan masuk kesuatu tempat lalu ditanya surat kelengkapan, tapi kalau sekarang dengan cara hunting, kita patroli keliling, kalau ditemukan pelanggaran langsung ditilang atau kasi teguran,” ucapnya.
Untuk menekan angka pelanggan berlalu lintas, pihak Satlantas Polres Paser juga membidik perkumpulan ibu-ibu untuk dilakukan sosialisasi. Nurul juga berharap kepada komunitas agar ikut menyuarakan tentang keselamatan berlalu lintas, karena ini bukan hanya masalah di Paser tapi juga nasional dan global.
“Saya mau sosialisasi perkumpulan ibu-ibu karena peran seorang ibu disini sangat besar untuk mendidik anak, karena banyak kita temui di jalan ibunya pakai helm anaknya gak pake, berarti tidak sayang dengan anaknya, siapa yang berkewajiban menyuarakan ini? Ya kita semua,” terangnya.
Dari Unit Laka lantas Iptu H. Kamin juga menambahkan, Untuk kejadian laka lantas dalam Kota Tanah Grogot biasanya yang sering terjadi pada saat berbelok dan di persimpangan. Ada dua persimpangan yang sering terjadi laka lantas, yakni di simpang empat jalan Kartini, Ahmad Yani dan persimpangan Bina Islam.
“Di persimpangan biasanya tidak ada yang mau mengalah, dan yang sering terjadi laka di persimpangan Bina Islam dan Paser Bekerai, makanya pada saat berbelok jangan lupa reting, karena hampir semua kecelakaan dalam kota pada saat berbelok. Kalau sebelumnya di persimpangan Modang tapi sekarang Alhamdulillah sudah ada traffic light,” kata Kamin.
Sementara menurut Ketua TKCI Paser Dody Ismanu yang turut hadir dalam acara Koppy Panas, kongkow happy seputar lalu lintas itu mengatakan, sosialisasi tentang keselamatan berlalu lintas yang dilakukan Satlantas Polres Paser adalah kegiatan yang sangat positif.
“Kegiatan ini positif sekali karena kita bisa menularkan keselamatan berlalu lintas kepada orang-orang terdekat kita, seperti saudara kita di rumah, keluarga, tetangga dan kerabat. Dan tentunya keselamatan berlalu lintas dimulai dari diri kita sendiri untuk memberi contoh yang baik di jalan,” kata Dody.
Dody berharap, agar komunitas otomotif di Paser juga mendapat pemahaman tentang safety riding dengan harapan bisa menekan angka kecelakaan para pengendara, dan menjadi pelopor tertib berlalu lintas di lingkungan komunitas masing-masing. (rsd)