SOROT – Polres Paser menggelar apel pergeseran pasukan ke polsek jajaran dalam rangka cegah dan tanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), berlangsung di Lapangan Indor Polres Paser, Tanah Grogot, Kaltim, Selasa (17/09/19).
Apel yang dipimpin Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra, dihadiri kabag Ops, Kabag Ren, Kasat Sabara, Kasat Intel, Kasat Reskrim, Kasat Lantas, Kasat Polair, Kasat Narkoba serta para perwira dan seluruh personil Polres Paser.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Paser mengatakan, karhutla menjadi atensi Presiden Joko Widodo, memberikan arahan tegas terkait pencegahan dan pengendalian karhutla. Jangan menunggu api membesar, usahakan jangan sampai kejadian baru gerak, api sekecil apapun segera padamkan.
Dikatakan, seluruh pihak jangan meremehkan hotspot, semua harus waspada. Utamakan pencegahan, jangan sampai api membesar. Saat api muncul harus segera padamkan, Presiden menyampaikan bahwa upaya pencegahan dilakukan dengan patroli dan deteksi dini.
Pengiriman 100 Personil kata Roy, untuk membantu polsek jajaran dalam mencegah dan menanggulangi karhutla, mengingat saat ini merupakan musim kemarau yang sangat panjang, dan tidak menutup kemungkinan masyarakat akan membuka lahan dengan cara membakar lahan.
Oleh karena itu Kapolres Paser memerintahkan personilnya, untuk rutin melaksanakan patroli dan sosialisasi ke masyarakat tentang karhutla.
Kepada bhabinkamtibmas, Roy juga menegaskan, agar mengecek langsung apabila ada hotspot dan jangan menunggu sampai api membesar, segera padamkan sebelum membesar.
“Jangan biarkan kita di kepung asap tetapi kitalah yang harus mengepung asap,” ucapnya.
Roy mengatakan, karhutla akan menimbulkan kerugian negara yang sangat besar, sehingga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, Karhutla kata dia, juga membuat Indonesia mendapat pandangan negatif di mata dunia, asap yang ditimbulkan dari kejadian itu membawa dampak terhadap kesehatan masyarakat, seperti penyakit ispa akibat menghirup udara yang tidak sehat.
Untuk itu penanganan dan penanggulangan karhutla harus dilakukan secara sinergi oleh semua pihak. Upaya preventif yang dilakukan saat ini dengan melaksanakan patroli, memasang spanduk imbauan, melakukan penyuluhan terus menerus ke masyarakat oleh tim terpadu karhutla.
Dijelaskan, tujuan upaya preventif itu dilaksanakan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat, agar permasalahan karhutla bisa di tanggulangi sedini mungkin sebelum terjadi.
Penyebab utama karhutla adalah faktor alam dan manusia, untuk faktor alam akibat dari musim kemarau yang berkepanjangan, sedangkan faktor manusia adalah adanya kegiatan peladangan yang berpindah dan pembukaan perkebunan dengan cara membakar lahan.
Karhutla kata Roy, akan mengancam berbagai sendi kehidupan manusia dan lingkungan serta berdampak pada keamanan lalu lintas darat, laut serta udara serta terganggunya roda perekonomian, sosial dan keamanan.
Roy juga menyampaikan, dalam penanganan terhadap karhutla, Polres Paser dan unsur TNI bersinergi dengan pihak Manggala Agni, BPBD, PMK, unsur Pemkab Paser, Badan Pemadam Kebakaran Swasta ( BPKS ), serta seluruh komponen masyarakat. (hpp/rsd)