SOROT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser bersama unsur TNI – Polri menggelar apel siaga penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di halaman Kantor Bupati Paser, Selasa (24/9).
Kegiatan yang diperakarsai BPBD tersebut, dihadiri Bupati Paser diwakili Asisten Kesra Setda Paser Bachtiar Efendi, Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra dan Dandim 0904/TNG. Letkol CZI Widya Wijanarko.
“Apel ini bertujuan agar kita semua waspada dengan kebakaran yang terjadi beberapa minggu ini. Kami menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran,” kata Bachtiar.
Masyarakat kata Bachtiar, harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran lahan meski tujuannya untuk membuka lahan.
Dikatakan, Karhutla yang terjadi belakangan ini menjadi perhatian semua pihak, karena telah menyebabkan asap tebal yang mengancam kesehatan dan menggangu aktivitas masyarakat.
Sementara itu Dandim 0904/TNG Letkol Czi Widya Wijanarko mengatakan, untuk mengatasi karhutla, telah dibentuk posko siaga di setiap kecamatan.
Kepada petugas, Widya mengingatkan untuk tetap memerhatikan keselamatan saat melakukan pemadaman api.
“Saya ingatkan jaga keselamatan dalam bertugas, jangan samapai ada hal-hal yang tak diinginkan yang dapat mencelakai tim dalam bertugas,” kata Widya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra juga menyampaikan, pihaknya telah menurunkan 100 personel untuk mencegah karhula tidak meluas.
“Kami sudah turunkan 100 personel di setiap Polsek agar karhutla ini tidak meluas,” kata Roy.
Selain itu kata Roy, Polres Paser juga telah mengamankan sejumlah tersangka kasus karhutla dalam menegakkan hukum yang berlaku, dan memberikan efek jera.
“Ada 3 tersangka yang kami amankan karena tertangkap tangan membakar lahan. Hingga saat ini sudah ada 115 hektare lahan terbakar,” ujarnya.
Hal senada, Kepala Satpol PP Heriansyah Idris juga menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan stakeholder terkait dalam penanganan bencana karhutla.
“Kita siap bersinergi untuk mengatasi karhutla ini dengan semua stakeholder,” ucap Heriansyah.
Heriansyah mengaku, kendala yang dihadapi pemadam kebakaran dalam bertugas adalah persoalan anggaran untuk biaya operasional kendaraan, namun menurutnya hal itu bisa diatasi.
“Keterbatasan dana bisa kami atasi dengan mencari jalan keluarnya. kami terus bekerja semaksimal mungkin,” tegasnya. (kfp)