Pesona Alami Wisata Tunden Nui Desa Brewe

1119

SOROTONLINE.COM – Tak dapat dipungkiri destinasi wisata di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) memang memiliki jumlah yang begitu banyak, mulai dari wisata alam, sejarah hingga wisata buatan.

Seperti wisata Tunden Nui yang ada di Desa Brewe, Kecamatan Long Ikis. Obyek wisata alam puncak gunung satu ini sejuk, damai dan penuh pesona begitu yang dirasakan para wisatawan yang berkunjung.

Kepala Desa (Kades) Brewe, Hayati mengatakan, Destinasi wisata ini merupakan garapan Pemerintah Desa Brewe bersama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tunden Nui.

“Wisata Tunden Nui di kelola oleh desa bersama Pokdarwis,” kata Kades Hayati didampingi sejumlah pengurus Pokdarwis, Senin (20/6/2022).

Wisata yang awal dibuka untuk umum saat libur hari raya idulfitri 2022 lalu itu menawarkan banyak spot kepada wisatawan, mulai dari panorama alam hingga hamparan tanah luas untuk berkemah.

“Untuk dipuncaknya sendiri ada hamparan seluas lapangan bola, dulu pernah jadi kolasi Jambore. Rencana kedepannya mau kita jadikan juga sebagai bumi perkemahan,” ucapnya.

Dikatakan, selain ditemani indahnya sunset dan sunrise di puncak Tunden Nui, pengelola juga menyiapkan spotĀ foto berlatar bentangan alam di atas awan putih, beserta bukit-bukit dilapisi pepohonan yang masih alami.

Terkait pasilitas, pihak pengelola atau Pokdarwis juga sudah menyediakan tempat bersantai 10 gasebo yang terbuat dari bambu beratap daun, dan juga pasilitas lainnya.

“Selain gasebo ada jg toilet begitu pun warung, jadi pengunjung bisa berbelanja di warung yang ada,” paparnya.

Kades juga menjelaskan, wisata tersebut dibuka selama 24 jam, artinya bagi yang ingin berkemah boleh melakukan hingga menginap di lokasi tersebut, hanya saja pembayaran tiket masuk berbeda.

“Bagi yang nginap berkemah atau 24 jam itu tarif masuknya Rp 15 ribu per orang, beda halnya kalau hanya berkunjung biasa aja hanya Rp 3 ribu, dan ini paling murah diantara tempat wisata lainnya,” terangnya.

Adapun jarak tempuh dari Ibukota Kecamatan menuju Tunden Nui berkisar 12 kilometer, dengan rute mulai simpang empat Jalan Negara Penajam-Kuaro, Desa Pait menuju Desa Sekurau Jaya lalu masuk ke Desa Brewe.

“Sekitar 30 menit tiba lokasi. Nantinya dari Kantor Desa Brewe hanya dua kilometer, tidak sampai 10 menit sudah tiba,” ucap Hayati.

Wisatawan, kata dia, bisa bersantai bersama keluarga atau kerabatnya. Bukan hanya itu, bagi yang memiliki kegemaran camping, pihaknya juga menyediakan lokasi dan jasa persewaan tempat.

“Tiket masuk juga hanya Rp 3 ribu. Pemdes belum bisa mengambil dari biaya tiket itu, semuanya diserahkan ke Pokdarwis. Apalagi masih merintis perlu banyak biaya,” katanya.

Terpenting, bagi dia, warga di desanya memiliki penghasilan dengan memanfaatkan potensi alam yang ada. Dari situ banyak efek yang diperoleh mulai dari UMKM bisa hidup. Seperti penjual makanan dan minuman bisa langsung terdampak jika kunjungan wisatawan naik.

Untuk diketahui, sudah ada pejabat Pemkab Paser yang berkunjung ke Tunden Nui, mulai dari Sekretaris Daerah Katsul Wijaya, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMPD) Paser.

“Meskipun selama ini belum banyak wisatawan, hitungannya baru puluhan sehari tapi dia optimis keberadaan objek wisata yang satu ini akan menambah daftar pilihan bagi pelancong yang akan berkunjung di Bumi Daya Taka. Baik wisatawan lokal maupun luar,” pungkasnya. (adv)

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.