SOROT – Keletihan seorang lelaki paruh baya tergambar diwajah saat memarkir kendaraannya, Rabu (6/12/17) didepan sebuah warung di jalan Jend Sudirman Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim.
Ia lalu masuk ke warung dan meraih sebungkus nasi kuning yang sudah tersedia diatas meja, kepada pemilik warung ia juga tak lupa memesan segelas teh hangat.
sorotonline.com mencoba berkomunikasi dengan lelaki yang berbaju batik tersebut. Sambil menikmati hidangan yang ada didepanya ia menjawab beberapa pertanyaan dari media ini.
“Saya Aenudin pendamping rastra (beras sejahtera) dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), tugas utama kami mendata fakir miskin di Kecamatan Muara Samu,” kata Aenudin.
Saat ditanya kondisi jalan di wilayah Kecamatan Muara Samu, Aenudin terlebih dahulu menggelengkan kepala, ternyata itu sebagai tanda buruknya akses jalan di wilayah Kecamatan Muara Samu.
“Wah jalannya hancur, apa lagi kalau musim penghujan, susah kalau mau ke Grogot. Saya aja ke Grogot kalau sudah musim hujan terpaksa lewat Kerang, tapi bisa sampai lima jam kalau boncengan,” ucapnya.
“Seperti tadi capenya, boncengan sama istri dan anak, ini dia lagi belanja sama anak di pasar saya ke warung, mudahan keluhan kita ini bisa didengar,” sambungnya.
Buruknya kondisi jalan kata dia, membuat sejumlah warga tak bisa menjual hasil pertanian mereka keluar, dengan begitu petani terpaksa mengurangi hasil pertaniannya.
“Karena susah dijual keluar, petani terpaksa nanam seadanya aja, kan percuma kalau nda bisa dijual juga. Sama seperti saya terkadang juga mengalami kendala pada saat pendataan,” terangnya.
Jalan rusak ternyata juga berdampak pada penyaluran rastra, bisanya tiga bulan sekali dilakukan penyaluran kepada yang berhak, tapi karena jalan yang tak bersahabat membuat penyaluran rastra dilakukan enam bulan sekali.
“Kadang-kadang Dinas Sosial nanya kenapa beras belum selesai, ya saya jelaskan permasalahan yang dihadapi dilapangan,” tutupnya sembari berpamitan dari warung. (rsd)