Meski Baru, Habsyi Majelis Taklim Nurul Husna Dapat Juara Tiga

1743

SOROT – Habsyi Majelis Taklim Nurul Husna dirintis setahun yang lalu. Meski usianya masih muda, namun sudah bisa memboyong piala pulang ke sekretariat Jalan SI Khaliludin Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim.

Piala itu didapat dari hasil lomba Habsyi se-Kabupaten Paser yang berlangsung di Masjid Agung Nurul Falah Tanah Grogot beberapa waktu lalu, dengan menduduki juara tiga dari 18 Habsyi ikut diajang tersebut.

“Walaupun Juara 3 tapi kita puas dengan hasil itu, mengingat Habsyi kita kan masih baru,” kata Rahmawati anggota Habsyi itu didampingi rekannya Hesty Agustina Dahlia, Selasa (15/5/18).

Seminggu sebelum lomba kata Rahmawati, grup Habsyi Majelis Taklim Nurul Husna memang meluangkan waktu untuk berlatih, butuh kekompakan, keseriusan dan saling percaya antara satu dengan yang lainnya dalam latihan itu.

“Waktu mau lomba, seminggu sebelumnya kita latihan terus memang, Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” terangnya.

“Didalam latihan Habsyi, ada beberapa macam pukulan, ada pukulan marasuk, meningkah, menggulung dan Menggiring,” sambungnya.

Latihan Habsyi kata dia, tidak hanya dilaksanakan disaat ada perlombaan, tapi juga rutin dilakukan seminggu sekali, termasuk juga melaksanakan pengajian dengan mendatangkan penceramah.

“Anggota majelis kita 30 orang, setiap hari Sabtu kita latihan Habsyi, sedangkan setiap hari Minggu-nya pengajian,” ujarnya.

Dalam latihan maupun diperlombaan Habsysi, berbagai lagu islami dilantunkan oleh penyair dengan judul Ya Habibal Qolbi, Rohman Ya Rohman, Ya Asyiqol Musthofa, Khudzuni, Ahmad Ya Habibi, Assalamualaik, Robbi Kholaq, Busyrolana, dan Ya Hannan Ya Mannan.

“Lagu-lagu inilah yang biasa dinyanyikan oleh Penyair atau penyanyi di Habsyi kita, temasuk kalau kita diundang dalam acara seperti sunatan, aqiqah dan acara pernikahan,” ujarnya.

Jika diundang tampil dalam suatu acara, Habsyi Majelis Taklim Nurul Husna tak pernah mematok target bayaran, anggota Habsyi menyerahkan sepenuhnya kepada yang punya hajatan.

“Kita tidak pernah mematok harga, terserah yang punya acara ngasinya berapa, nggak dikasi juga ngak papa,” ujarnya.

Sementara itu, terkait masuknya bulan Ramadhan kata Rahmawati, kegiatan latihan Habsyi dan pengajian diistirahatkan, dan rencana diganti dengan acara buka bersama dan kegiatan lainnya. (rsd)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.