SOROT – Untuk mengetahui potensi yang ada di setiap desa di Kabupaten Paser, Kaltim, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) di daerah itu melakukan pemetaan sosial di 139 desa dan 5 kelurahan.
Kepala DPMD Paser Katsul Wijaya mengatakan, selain untuk mengetahui potensi pembangunan di setiap desa, pemetaan sosial itu juga untuk mengetahui permasalahan setiap yang dihadapi desa.
“Pemetaan sosial atau mapping sosial untuk mengetahui potensi yang ada di setiap desa dan persoalan yang dihadapi masing-masing desa,” kata Katsul di Tanah Grogot, Selasa (3/7/18).
Melalui pemetaan sosial kata Katsul, maka pemerintah desa dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada, seperti potensi perekonomian, wisata dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UKM) yang menjadi ciri khas setiap desa.
“Dari pemetaan sosial ini nanti, juga menjadi bahan masukan bagi pemerintah desa dalam menyusun konsep tata ruang di setiap desa,” ujar Katsul.
“Pemerintah desa akan menghimpun data dan informasi yang diperoleh dari pemetaan sosial itu di kanal resmi masing-masing desa,” tambahnya.
Kanal yang dimaksud kata dia, merupakan kanal digital atau website resmi dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.
“Data dan informasi yang diperoleh dari pemetaan sosial, akan menjadi sumber informasi di website resmi desa atau di web desa online masing-masing,” terangnya.
Mantan pemain sepakbola Paser itu juga mengaku, tidak sedikit desa di Paser yang belum memetakan kondisi sosial dan geografisnya, termasuk pembuatan peta desa.
“Masih ada desa yang belum memiliki peta desa. Diupayakan tahun ini membuat peta desa dan pemetaan kondisi sosialnya,” harapnya.
Untuk diketuai, pemetaan sosial yang menjadi program DPMD Paser ini juga melibatkan 218 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mulawarman (Unmul).
Para mahasiswa tersebut ditempatkan di 20 desa dari 8 kecamatan yang ada, sejak 2 Juli hingga 20 Agustus 2018. (kfp/rsd)