SOROTONLINE.COM – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tanah Grogot menyelenggarakan pembinaan kepribadian, khususnya bidang kerohanian pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBK).
Kegiatan tersebut, yakni pemberantasan buta aksara dalam membaca Al-Qur’an yang diikuti sebanyak 23 WBP berlangsung di Masjid Nurul Iman Rutan Tanah Grogot, Senin (7/03/2022).
Kepala Rutan Tanah Grogot Doni Handriansyah mengatakan, kegiatan itu sejalan dengan amanat UU Pemasyarakatan dan PP 31 Tahun 1999 tentang pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan.
“Ini merupakan salah satu bentuknya adalah memberikan hak layanan dasar dalam bentuk pembinaan pendidikan bagi WBK yang belum melek aksara atau buta aksara dalam bentuk Program Pendidikan Berantras Buta Aksaera Quran,” kata Doni Handriansyah.
Bagi WBP yang mengikuti terlihat begitu antusias, dan kegiatan itu dibina langsung oleh Hadi Ismanto Selaku Wali Pemasyarakatan, serta di dampingi Dimas Surayanata selaku Kasubsi Pelayanan Tahanan.
“Kegiatan pengentasan buta aksara Quran kami laksanakan mengingat dari hasil pantauan dan identifikasi melihat dan mendapati sejumlah WBP dibebera wisma / blok yang masih buta aksara huruf quran,” ucapnya.
Lebih lanjut, Doni menjelaskan program ini dilaksanakan kepada WBP yang memenuhi kriteria, yakni yang tidak dapat membaca sama sekali, tertukar huruf, dan masih terbata-bata dalam membaca.
“Program ini semoga bisa menjadi solusi untuk mengentaskan buta baca al-Qur’an di Rutan Tanah Grogot dan kami mengakui masih ada WBP yang belum lancar mengaji.
Doni juga berharap WBP yang ikut kegiatan ini khususnya yang belum bisa membaca al-Qur’an, nantinya dapat membaca dengan baik dan lancar.
“WBP yang mengikuti kegiatan ini berterima kasih karena dirasa sangat memberi jalan untuk memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an,” terangnya.
Sementara itu, Dimas Surayanata Kasubsi Pelayanan Tahanan mengatakan, program Pendidikan Berantras Buta Aksaera Quran menjadi jawaban bagi WBP yang masih buta aksara quran.
Dikatakan, Kepala Rutan Tanah Grogot, menyambut baik program ini. Ia berharap program tersebut dapat berkelanjutan selaras dengan tujuan pemberantasan buta aksara dalam membaca Al-Qur’an.
“Harapannya kegiatan membaca Al-Qur’an ini dapat menjadi pengisi waktu WBP agar dapat lebih mendekatkan diri pada Allah SWT,” ujar Dimas. (*/rsd)