Sering Terlibat Lakukan Aksi Penangkapan

1867

SOROT – Berawal dari cita-cita ingin menjadi seorang polisi wanita (polwan), kini niat pemilik nama lengkap Yoshanda Maria Pranada Napitu terbukti menjadi kenyataan. Tepat pada 29 Desember 2015 lalu dirinya mulai berkarir sebagai polwan di Polres Paser.

“Cita-cita ini mengikuti jejak orang tua, bapak kan polisi juga jadi pengen ngikuti jejak bapak, itu keingin dari kecil memang. Dulu sih keinginannya ada dua antara jadi polisi dan dokter,” kata Perempuan berpangkat Bripda itu mengaku bangga menjadi seorang pengayom masyarakat.

Bagi Bripda Ocha, demikian sapaan akrabnya, polwan merupakan pekerjaan yang mulia. Perempuan yang bertugas di Satreskoba Polres Paser itu juga sudah sering terlibat melakukan aksi penangkapan tindak kejahatan pelaku narkoba.

“Sudah sering menangani kasus narkoba, mulai dari penangkapan kemudian lanjut ke interogasi. Kalau untuk penyamaran belum, tapi kalau diperintahkan harus dilaksanakan juga,” kata pemilik wajah cantik itu.

Awal- awal ikut penangkapan, Bripda Ocha mengaku sempat merasa takut, namun seiring berjalannya waktu rasa takut itu akhirnya tersingkirkan.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

“Kalau sekarang sudah nggak takut lagi, yang penting kita harus tetap waspada. Yang kita takutkan biasanya pelaku membawa senjata tajam, tapi kita sudah dibekali ilmu bela diri,” tutur anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Robert Napitu dangan Duma Rilva.

Bripda Ocha mengaku, saat jadi polwan dirinya baru tahu jenis-jenis narkoba.

“Selama sekolah saya tidak pernah tahu bagaimana wujudnya narkoba itu, pada saat ini aja baru tahu jenis-jenisnya, sabu-sabu, dobel L dan lainnya,” ucap penyuka makanan Steak dan Jus Alpukat itu.

Untuk itu, Bripda Ocha berpesan khususnya kepada pewaris bangsa ini agar menjauhi narkoba, karena pil setan itu hanya bisa menjerumuskan ke lembah hitam.

“Narkoba tidak ada sama sekali sisi baiknya, betul-betul merusaklah, pokoknya kalau sudah sekali  terjerumus  hancur, kalau bisa narkoba dijahuilah, jangan sampai kenal yang namanya narkoba. Nggak ada untungnya, yang ada hanya rugi, uang habis,” kata gadis kelahiran Tanah Grogot, 25 Agustus 1996.

Sebagai seorang polwan, Bripda Ocha juga berkeinginan mengikuti pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri untuk masuk menjadi seorang perwira.

“Kepengenlah jadi perwira, semoga aja keinginan ini bisa tercapai. Untuk ikut secapa setahu saya minimal berpangkat bripka, bisa karena keinginan sendiri, bisa juga permintaan dari pimpinan,” tutur pehobi Basket itu. (rsd)

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.