SOROT – Melalui keterangan pers, Minggu (22/1/17), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser dr I Dewa Made Sudarsana membantah berita yang beredar di media massa yang menyebut 1.860 bayi di Paser yang belum divaksin polio.
“Pernyataan yang muncul melalui running text salah satu televisi nasional itu tidak begitu dan perlu saya luruskan,” kata Dewa.
Data yang ada di Dinas Kesehatan Paser terkait pemberian vaksin polio kata Dewa disebutkan bahwa dari jumlah sasaran anak yang seharusnya dapat vaksin folio sebanyak 5.394 anak.
“Sedangkan yang sudah mendapatkan vaksin polio oral berjumlah 5.090 anak, Dengan demikian tingkat pencapaian adalah 94 persen,” kata Dewa.
Dalam pemberitaan itu kata Dewa seharusnya disebutkan yang dimaksud adalah sasaran Vaksin Polio Injeksi atau IPV (Inactivated Poliomeilitis Vaccine) yang berjumlah 545 bayi.
“Kebutuhan vaksinnya 140 vial, tapi yang baru diberikan oleh provinsi hanya 80 vial sehingga ada kekurangan 60 vial,” katanya.
Karena kekurangan vaksin, maka ada 225 bayi yang belum diimunisasi dengan IPV. Namun perlu diketahui vaksinasi IPV di Indonesia pelaksanaannya yang wajib baru di daerah Jawa dan Bali.
Sementara untuk daerah lain lanjut Dewa masih ujicoba, karena ketersediaan vaksin sangat terbatas ditambah kondisi geografis dimana banyak wilayah sulit dijangkau. (rsd)