SOROT – Perwakilan masyarakat Kabupaten Paser yang melakukan aksi damai dalam menyampaikan aspirasi diterima langsung oleh Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Senin (10/7/17) di ruang rapat Sadurengas, Kantor Bupati Paser.
Dalam pertemuan bersama para perwakilan masing- masing desa tersebut juga turut hadiri Wakil Bupati Paser Mardikansyah, Kapolres Paser AKBP Dudy Iskandar dan Sekretaris Daerah AS Fathurrahman serta para kepala SKPD.
Salah satu tuntutan yang disampaikan yakni, agar pemerintah daerah memperbaiki jalan penghubung antar desa dan kecamatan, karena kondisi jalan tersebut sudah rusak dan berdampak pada terhambatnya perekonomian warga.
“Dalam waktu singkat Bupati dan wakil Bupati Paser agar segera memberikan solusi supaya masyarakat bisa menjalankan aktifitasnya dengan lancar,” kata salah satu peserta aksi damai pada pertemuan itu.
Kesempatan yang sama, Bupati juga menceritakan kondisi keuangan daerah menyebabkan agak terhambatnya pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah. Belum lagi akibat menurunnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang diterima Pemkab Paser.
”Pemkab Paser juga banyak proyek hutang yang harus dibayar, tapi pada intinya, pemda tidak tinggal diam dan berupaya memenuhi janji politiknya. Jadi mohon bersabar, sambil menunggu keuangan membaik,” katanya.
Pertemuan yang penuh keakraban itu, Pemerintah Kabupaten Paser akan mengalokasikan dana tanggap darurat Rp. 5 Miliar di APBD Perubahan 2017, untuk mengatasi kerusakan jalan desa seperti yang dikeluhkan perwakilan masyarakat.
“Saya minta kepada Bappeda untuk mengalokasikan Rp.5 Milyar untuk penanganan darurat jalan rusak dan Rp. 5 Milyar untuk peralatan, ” kata Bupati Paser Yusriansyah kepada para perwakilan masyarakat Paser.
Selain itu kata Yusriansyah, pemerintah daerah juga akan meminta perusahaan untuk ikut berpartisipasi memperbaiki kerusakan jalan yang dikeluhkan masyarakat.
Masih pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Paser Mardikansyah, melayangkan pertanyaan langsung kepada Bachtiar, Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Kabupaten Paser. “Bisa nggak besok perbaikan jalan yang rusak dilaksanakan,” kata Mardikansyah.
Menjawab pertanyaan wakil bupati, Bachtiar pun langsung mengiyakan. “Bisa Pak, tapi karena keterbatasan anggaran dan sarana jadi tidak langsung semuanya ditangani, hanya beberapa jalan saja” kata Bachtiar.
Terpisah, Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Paser M Nasri mengatakan, kerusakan jalan tersebut memang sudah sejak dulu, dan jika berbicara soal pembangunan sekarang dengan yang dulu tentu selisihnya dianggaran.
“Dulu anggaran kita di Paser sekitar Rp. 2,4 – 2,5 Triliun, tapi sekarang hanya Rp 1,4 -1,6 Triliun jadi sangat jauh turunnya. Siapapun kalau sudah kondisi seperti ini, saya yakin tidak akan bisa mengatasinya, kecuali ada pembagian profesional dari sana (pusat),” katanya.
Sedangkan terkait 30/70 persen pembagian pemerataan pembangunan kata dia, itu memang janji politik, tapi kalau sekarang itu terealisasi pasti tidak bisa terlihat karena kecilnya anggaran yang ada. “Nggak kelihatan dengan anggaran segitu,” ucapnya.
Dilain sisi lanjut Nasri, masyarakat memang berteriak dengan kondisi jalan seperti itu, karena berpengaruh pada ekonomi mereka.
“Contoh, dipedalaman panen sawit nggak bisa diangkut, hasil hutannya nggak bisa keluar,” katanya.
Dikatakan, kalau kaitannya demo hari ini, itu haknya masyarakat menanyakan, dan itu wajar sepanjang tidak melakukan hal-hal negatif.
“Ini saya liat demonya aman tidak ada bawa senjata tajam, dan sebelumnya kami juga sudah komonikasi dengan mereka agar jangan melakukan hal-hal negatif.
Nasri menawarkan, dan siap memfasilitasi kepada para perwakilan masyarakat Kabupaten Paser yang melakukan aksi damai, mengajak ke pemerintah provinsi atau pusat untuk menyampaikan aspirasi.
“Kalau teman-teman mau bantu pemerintah daerah kita harus ke provinsi atau ke pusat. Seperti yang kami (Apdesi) lakukan kemarin, kaitan dengan dana desa, Alhamdulillah Rp. 20 Miliar aman,” katanya. (rsd)