Paser Lakukan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Alam dan Karhutla

1218

SOROT – Apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan dan antisipasi bencana alam serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Rabu (26/2/2020) di halaman Kantor Bupati Paser, Jalan Noto Sunardi Tanah Grogot, Kaltim.

Apel tersebut diikuti oleh personel Kodim 0904/TNG, Polres Paser, BPBD Paser, Manggala Agni, pemadam kebakaran, organisasi kemasyarakatan, perusahaan serta sejumlah pihak terkait lainnya.

Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi diwakili Asisten Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser Arief Rahman mengatakan, Kegiatan tersebut merupakan langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca dan perubahan musim.

“Dimusim hujan maupun musim kemarau sama-sama rawan terjadi bencana,” kata Arief Rahman saat membacakan sambutan bupati.

Dikatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser menyambut baik penyelenggaraan apel kesiapsiagaan dan berterima kasih kepada Polres Paser dan Kodim 0904/TNG atas terselenggaranya apel tersebut.

Di Kaltim kata dia, Paser termasuk wilayah rawan bencana yang tidak terlalu signifikan, meski begitu kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana harus digalakkan, sehingga jika terjadi bencana maka semuanya sudah siap menanggulangi.

Dikesempatan yang sama, Dandim 0904/TNG Letkol Czi Widya Wijanarko memberikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Paser, karena sampai pada saat ini wilayah Paser tidak ada terjadi bencana alam.

“Meskipun ada bencana yang terjadi diwilayah kita tapi masih relatif kecil, dan masih bisa diantisipasi dengan cepat,” kata Widya Wijanarko.

Meski masih dianggap aman dari ancaman bencana, Widya tetap mengajak kepada semua instansi maupun masyarakat agar waspada terhadap bencana alam yang bisa saja terjadi diwilayah Paser.

Sementara itu Kapolres AKBP Murwoto juga mengatakan, dalam kurun waktu 2019 terdapat 293 titik hot spot dengan luasan lahan terbakar sebanyak 477 hektare.

“Sudah dilakukan penegakan hukum kasus karhutla sebanyak dua kasus dengan pelaku tiga orang,” sebut Murwoto dalam apel tersebut.

Belajar dari pengalaman yang sudah terjadi, Kapolres berharap agar bencana alam dan karhutla harus dilakukan dengan prinsip penanggulangan yang tepat dan dilakukan secara bersama sama.

“Harus melibatkan semua instansi, stakeholder serta segenap masyarakat, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan dampak yang ditimbulkan,” terangnya.

Tujuan apel menurut Murwoto, untuk memantapkan dan mensiapsiagakan kepada seluruh unsur yang terlibat, dalam penanggulangan dan penanganan bencana alam dan karhutla.

Usai apel kemudian dilanjutkan penandatanganan komitmen sinergi penanggulangan karhutla kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan elemen masyarakat di Kabupaten Paser.

Terpisah, ditemui usai apel, kepada sejumlah wartawan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser Edward Effendi mengatakan, BPBD Paser memiliki alat yang cukup dalam penanggulangan bencana dan karhutla.

“Untuk alat kita cukup, Alhamdulillah untuk 2020 ini kita dapat anggaran bagi hasil sebanyak Rp 5,5 miliar,” ucap Edward Efendi.

“Nah itulah yang kita belikan peralatan pemadam kebakaran, untuk kendaraan tangki kita bisa beli lima, untuk lainnya seperti mesin mungkin bisa untuk sepuluh kecamatan dapat semua,” tambahnya. (rsd)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.