SOROTONLINE.COM – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser tak melakukan seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat kabupaten untuk tahun 2021.
Hal tersebut bukan berarti Paskibraka Kabupaten ditiadakan, tapi melainkan karena di tahun 2020 lalu sudah di lakukan seleksi.
“Tahun 2021 paskibra tetap dilaksanakan dengan formasi 45 orang dan itu sudah kita seleksi di tahun 2020 tapi ada tambahan 5 orang di 2021,” kata Kepala Disporapar Paser, Yusuf Sumako, Rabu (9/6/2021).
Dikatakan, seleksi calon Paskibraka 2020 sebenarnya untuk ditugaskan di tahun tersebut, namun saat itu mereka tidak melaksanakan tugas.
“Di 2020 mestinya tetap dilaksanakan seperti di Kutai Kartanegara, namun di Paser waktu itu Karena Bupati sakit kita tidak bisa mendapatkan persetujuan,” ucapnya.
“Nah di 2021kenapa tetap dilaksanakan seperti tidak ada pandemi, karena perlengkapannya sudah jadi, dan yang diambil itu adalah yang direkrut di 2020 kemarin,” sambungnya.
Terkait persiapan, nanti Disporapar Paser melakukan karantina Paskibraka Kabupaten, sebelum melaksanakan tugas, selain itu juga dilakukan pendampingan oleh tim medis untuk memantau kesehatan para calon Paskibraka.
“Kalau persiapan paskib disini nanti karantinanya di Hotel Griyad Sadurengas sebanyak 45 orang, pelaksanaan karantina itu di perkirakan satu bulan sebelum pelaksanaan upacara HUT RI,” ujarnya.
Sementara untuk calon Paskibraka yang dikirim ke Provinsi Kaltim tetap dilakukan seleksi di 2021, rekrutmen calon diakui sempat mendapat kendala mengingat siswa belum ada pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Yang kita kirim ke provinsi satu orang laki-laki karena di Kaltim itu ada perubahan 5 laki-laki dan 5 perempuan. Untuk mencari satu orang ini, memang ada kendala, karena kita tidak bisa langsung mencari ke sekolahnya,” ungkapnya.
Untuk mendapatkan calon Paskibraka, Disporapar Paser hanya memperoleh informasi dari mulut ke mulut. Usaha tersebut menemukan 11 orang dengan tinggi rata-rata 170 cm.
“Setelah kita tes, ternyata 11 orang ini tidak ada yang memenuhi. Kita cari lagi dapat 7 orang, dan kita tes beberapa hari dapatlah satu orang, nah itulah yang dikirim ke provinsi dan seleksi ke nasional,” pungkasnya. (adv)