SOROTONLINE.COM – Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Tanah Grogot Bayu Muhammad bersama jajaran Struktural meresmikan Pesantren As-Shiddiq yang berada di Rutan, Selasa (10/1/2023).
“Alhamdulillah Masjid ini penuh dengan jama’ah, Ini adalah salah satu bentuk Progam Pembinaan , serta bentuk perhatian pemerintah di sisi teman teman WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan), harapan kami bisa lebih banyak pembelajaran dan hikmah yang diambil dari sini,” kata Bayu saat memberikan sambutan.
Dengan diresmikannya Pesantren As-Shiddiq ini merupakan program yang diinisiasi langsung oleh Karutan sebagai sarana para WBP menjadi santri yang Berakhlakul Kharimah, dan dipilihnya nama As-Shiddiq dengan harapan para santri yang lulus mengikuti program ini menjadi pribadi yang jujur, taat dan dapat di percaya.
Dengan dibentuknya Pesantren As-Shiddiq kata Bayu, segala Program Pembinaan dan pembelajaran lebih tertata, terstruktur dan terukur. Tentunya hal ini dengan melibatkan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Iman, serta berkolaborasi dengan mitra terkait.
Bayu juga menjelaskan , nantinya pembinaan akan dilakukan dengan 2 klasifikasi Progam Pembinaan, warga binaan yang tergabung sebagai Santri Pesantren As-Shiddiq akan mendapatkan pembelajaran lebih intensif dan mendalam tentang agama.
Sementara sisanya bagi warga binaan yang belum tergabung dalam santri As-Shiddiq, juga tetap mengikuti program pembinaan kerohanian seperti biasanya yang sudah dicanangkan Jajaran Rutan Tanah Grogot.
“Dengan diresmikannya Pesantren ini, kita bisa bergandengan tangan , Bersama sama banyak belajar dan terus belajar, karena ilmu tanpa belajar buat apa , dan tanpa diamalkan juga buat apa, harapannya ini menjadi awal kebaikan untuk kita semua,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya, Karutan juga berkolaborasi apik dengan para jajaran Struktural, baik Pelayanan Tahanan, Pengelolaan, maupun Kesatuan Pengamanan Rutan, sebab terlaksananya peresmian pesantren As- Shiddiq ini juga tidak lepas dari kuatnya koordinasi, sinergi dan komunikasi antar lini yang selaras dan terukur.
Hal senada juga disampaikan Ketua DKM Masjid Nurul Iman Ustadz Imam Tauhid, menurutnya, pada angkatan pertama ini akan diikuti sebanyak 54 orang santri yang berisikan warga binaan, dan per-triwulan akan dilakukan ujian dan evaluasi untuk nantinya para santri yang telah mengikuti program dengan baik akan diberikan piagam dan sertifikat penghargaan. (*/rsd)