FMN Samarinda Kembali Gelar Diskusi Publik, Ajak Anak Muda Perhatikan Rekam Jejak Calon Presiden dalam HAM

541

SOROTONLINE.COM – Dalam rangka menyambut Hari Hak Asasi Manusia (HAM) International, Forum Milenial Nusantara (FMN) Samarinda kembali menggelar diskusi publik.

Diskusi tersebut mengangkat tema terkait Rekam Jejak Calon Presiden RI 2024-2029 dalam Perspektif HAM, yang berlangsung di Papie Coffee, Jalan Abdurrasyid, Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).

Dalam diskusi itu juga menghadirkan narasumber Ketua HIMAKUM UMKT Aidil, Aksi Kamisan Kaltim Yopin Pratama, Akademisi FH Unmul Sholihin, serta Ketua Permahi Samarinda Wahyudi.

Yopin Pratama menyampaikan, anak muda memiliki peran penting dalam menentukan arah masa depan bangsa, termasuk dalam pemilihan presiden.

“Anak muda harus cerdas dan kritis dalam memilih pemimpin, jangan sampai kita salah memilih pemimpin yang tidak peduli dengan HAM,” kata Yopin.

Anak muda juga harus memperhatikan rekam jejak calon presiden dalam hal HAM, dari sikap dan kebijakan yang pernah diambil oleh calon presiden tersebut.

“Jika calon presiden memiliki rekam jejak yang baik dalam hal HAM, maka kita harus mendukungnya. Sebaliknya, jika calon presiden memiliki rekam jejak yang buruk dalam HAM, maka kita harus menolaknya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Permahi Samarinda Wahyudi menyampaikan HAM merupakan hak asasi yang melekat pada setiap manusia, tanpa memandang ras, suku, agama, jenis kelamin, dan status sosial.

“HAM bersifat universal, tidak dapat dibagi, dan tidak dapat dicabut. HAM merupakan hal yang fundamental bagi kehidupan manusia, karena tanpa HAM manusia tidak dapat hidup dengan bebas dan bermartabat,” jelasnya.

Komnas HAM memiliki tugas untuk memantau dan mendorong pelaksanaan HAM di Indonesia, serta memiliki tugas untuk memberikan pendidikan HAM kepada masyarakat, termasuk anak muda di zaman milenial.

“Semoga dengan diskusi publik ini, dapat meningkatkan kesadaran anak muda tentang pentingnya HAM, sekaligus diharapkan menjadi agen perubahan dalam memperjuangkan HAM di Indonesia,” tutup Wahyudi.

Pada diskusi publik itu, dihadiri sekitar 50 orang dari berbagai kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi di Samarinda yang antusias mengikuti kegiatan. (*)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.