Clara: Tanpa Perjuangan Kartini, Bisa Jadi Wanita Masih Dianggap Kaum Rendah

2008

SOROT – Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, dimana sebagai Pahlawan Perempuan pertama yang mensejajarkan derajat perempuan dengan kaum pria, menyuarakan emansipasi, mengenyam pendidikan setinggi-tingginya dan sukses di dalam karier.

Di moment peringatan Hari Kartini 2018 ini, Clara Ayu Bunga Risma Yusuf A.Md, salah satu wanita yang berprofesi sebagai pegawai Bank BNI Tanah Grogot Kabupaten Paser, Kaltim, memiliki pandangan sendiri mengenai sosok Kartini modern. Menurutnya Kartini modern tidak lepas dan terlahir dari bibit ibu R. A Kartini.

“Ibu Kartini merupakan sosok perempuan yang berusaha untuk bisa meningkatkan derajat perempuan Indonesia. Untuk itu Kartini modern tentu tidak lepas terlahir dari bibit Ibu R. A Kartini kita. Tanpa perjuangan beliau, bisa jadi para wanita masih dianggap kaum rendah,” kata Clara, Sabtu (21/4/18).

Seorang perempuan kata gadis cantik ini, memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Itulah merupakan inti perjuangan Kartini dalam membebaskan kaum perempuan dari kebodohan. Di jaman sekarang ini besar sekali kesempatan para perempuan memperoleh pendidikan, bahkan sampai tingkat tinggi sekalipun.

“Dilingkungan saya banyak wanita cerdas, tetapi masih saja diantara mereka tidak dapat menikmati haknya memperoleh pendidikan,” ucap wanita kelahiran 27 April 1998 yang berdomisili di Kuaro.

Menurut Clara, Ada beberapa faktor wanita dilingkungannya kurang mendapatkan hak pendidikan diantaranya, karana orangtua memaksa menikahkan anaknya, ada juga anak yang cerdas dan mendapat beasiswa untuk ke pendidikan lebih tinggi tapi orangtuanya melemahkan semangat anak.

“Ada pola pikir orangtua yang masih menganggap perempuan mau sekolah tinggi-tinggi juga ujung-ujungnya di dapur, sedih sekali saya mendengarnya. Padahal ibu Kartini kita sudah susah payah memperjuangkan hak wanita untuk tidak dianggap bodoh dan dipandang rendah,” ucap dara berkulit putih ini.

Bagi Clara, sosok Kartini yang dianggap sebagai Kartini hebat yang selalu menjadi inspirator baginya adalah, sang ibu yang melahirkan dan membesarkan serta penuh kepedulian terhadap pentingnya pendidikan.

“Bagi saya, ibu saya adalah kartini terbaik, karena beliau sangat mendukung anak-anaknya yang ketiganya adalah perempuan, bagi beliau pendidikan sangatlah penting dikeluarga kami, masa depan kami sangat didukung. Saya bangga dengan beliau, penerus Kartini,” ujarnya.

Dukungan dan semangat yang berikan sang ibu kata Clara, tujuannya agar dirinya menjadi perempuan yang mandiri dan tidak bergantung pada laki-laki.

“Harapan saya kedepan untuk lebih banyak para Kartini yang memperjuangkan haknya, mandiri dan tidak bergantung pada laki-laki, namun tidak meninggalkan kodratnya untuk tetap hormat pada suami, walaupun sekarang Clara masih single,” ucapnya disertai tawa. (rsd)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.