Awalnya Dipaksa, Gadis Cantik Ini Bersyukur Setelah 6 Tahun di Pesantren

6206

SOROT – Senang dan sedih bercampur menjadi satu, itulah yang dirasakan Ayu Isma saat awal masuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Ihsan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim.

“Awal mula masuk pesantren tu seneng campur sedih. Seneng dapet temen baru, sedih karena bakalan jauh dari orang tua,” ucap Ayu demikian sapaan akrabnya, Sabtu (16/9/17) mengenang masa lalunya.

Masuk di pesantren yang sudah banyak mencetak alumni terbaik tersebut bukanlah pilihan Ayu sendiri, tetapi melainkan pilihan kedua orangtua yang selama ini membesarkannya.

“Saya masuk pesantren itu disuruh sama orang tua. Yaa sedikit dipaksa juga sih hehe,” ucap gadis cantik kelahiran 11 Januari 1998 ini.

Ayu menyadari, bahwa pilihan orangtua meminta dirinya masuk ke pesantren adalah hal yang terbaik. Ia pun merestui keinginan kedua orangtuanya.

“Hari pertama masuk pesantren sedih banget, karena ortu aku nggak nganter sampe kedalam asrama, mungkin beliau ada urusan lain atau nggak tega ngeliat anaknya ditinggal,” kata pemilik akun instagram @ayyu_isma.

Rasa canggung dan asing dirasakan saat pertama menginjakkan kaki di asrama, sepasang bola matanya tertuju keseluruh sudut ruangan, lalu ia disambut puluhan santriwati yang akan menjadi temannya.

“Waktu Masuk kedalem kamar, disambut sama ukhti-ukhti yang cantik, sebagian ada juga yang berbaring, dalam hati ya Allah, beginikah hidup di dalam pesantren,” kata wanita yang bercita-cita jadi pengusaha.

Selama 6 tahun menuntut ilmu di pesantren, Dara pemilik postur tinggi 160 cm dan berat 55 kg ini mengaku banyak ilmu yang ia dapat. Ia hanya bisa bersyukur dan berterima kasih kepada orangtua, guru dan teman-temannya atas semua itu.

“Bersyukur kalian yang pernah ngerasain hidup di pesantren, seperti aku, banyak banget ilmu yang didapat. Seperti belajar bahasa Arab, belajar ceramah, banyak banget deh, nggak bisa disebutin pake kata-kata,” ucap penyuka sate ini.

Ayu berpesan kepada yang punya niat masuk pesantren agar jangan ragu, karena segudang ilmu yang akan didapat disana, dan mau masuk pesantren pun tidak terlalu sulit.

“Buat ade-ade yang belum pernah, ayok mondok, jadi santri itu luar biasa rasanya. Lagian tesnya nggak ribet kok, ucapnya renyah.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di pesantren tahun 2015, Ayu kemudian melanjutkan pendidikan kesalah satu perguruan tinggi yang ada Tanah Grogot.

“Sekarang saya kuliah semester lima, dan semoga kedepannya semua bisa lancar sampai selesai,” ucap anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Muhamad Ikhsan dan Siti Fitriah ini. (rsd)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.