SOROT – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Paser I Gusti Putu Suantara mengatakan berdasarkan hasil evaluasi, realisasi anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser pada Juni 2018 mengalami perbaikan dari bulan sebelumnya.
Meski masih ada lima perangkat daerah yang belum sesuai target sesuai yang direncanakan, kata Putu, hal itu disebabkan karena keterlambatan dana transfer dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
“Dari hasil rapat evaluasi realisasi anggaran, ada perbaikan. Meski ada lima OPD yang belum sesuai target di bulan Juni, tapi itu karena ada keterlambatan dana transfer,” kata Putu di Tanah Grogot, Jum’at (20/7/18).
Kelima perangkat daerah yang belum sesuai target di bulan Juni itu kata Putu yakni Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Dinas Lingkungan Hidup, Rumah Sakit Umum Daerah Panglima Sebaya, Dinas Perikanan, dan Dinas Komunikasi Informarmatika Statistik dan Persandian.
“Selain terlambat dana transfer, juga dikarenakan persoalan dana aspirasi bantuan keuangan, dimana keinginan bankeu dengan dinas terkati berbeda,” kata Putu.
Sehingga lanjut Putu, dinas terkait harus menginventaris ulang penerima bantuan keuangan itu dan menyebabkan perangkat daerah harus menambah waktu untuk pendataan penerima bantuan.
“Seperti di Dinas Perikanan masalah dana aspirasi bankeu, antara keinginan bankeu dengan dinas berbeda. Ada kelompok tani penerima baru. Jadi harus diverifikasi dulu penerima bantuan. Itu yang membuat lambat,” ucapnya.
Putu berharap perangkat daerah lebih cepat menyerap anggaran dan mempercepat proses lelang sehingga kegiatan bisa segera dilaksanakan.
Hingga periode Juni 2018, dari total APBD Kabupaten Paser senilai Rp.1,9 Trilyun, tercatat sudah terserap Rp.651 Milyar lebih atau 33,40 persen.
“Diantaranya belanja tidak langsung dari total Rp.870 Milyar, sudah terserap Rp.348 Milyar, dan belanja langsung dari total Rp.1 Trilyun, sudah terserap Rp.302 milyar atau 28 persen,” pungkasnya. (kfp/rsd)