SOROT – Kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur terjadi di Desa Mendik, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser Kaltim. Kali ini, bocah berusia tiga belas tahun menjadi korban dugaan persetubuhan seorang buruh lepas yang berprofesi sebagai pengumpul limbah pabrik.
FK Pelajar kelas 6 SD , yang beralamat di Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser ini diduga disetubuhi RM. Pria 23 tahun yang dikenalnya melalui handpone itu melakukan sebanyak delapan kali perbuatan tak senonoh kepada FK di dua tempat yang berbeda, yakni di rumah salah satu warga dan pondok kebun Desa Mendik.
Kapolres Paser AKBP Hendra Kurniawan melalui AKP Danang AS mengatakan, dugaan persetubuhan terhadap anak di bawah umur ini, terungkap oleh orangtua FK. Awalnya, pasangan itu sering digosipin hingga akhirnya sampai ke telinga orangtuanya.
Mendengar kejadian tersebut ibu FK keberatan karena korban masih kelas 6 SD selanjutnya melapor ke Polsek Long kali. Mendapat lapolan itu, polisi langsung mengamankan pelaku bersama barang bukti berupa seperangkat pakaian korban yg di kenakan saat di setubuhi.
“Kita jerat dengan pasal 81 ayat (1) & (2) UU RI NO 35 Thn 2014 tentang Perubahan UU RI NO 23 Thn 2002 tentang Pelindungan anak,” kata Danang, Rabu (9/11)
Sebelumnya kata Danang, Sekitar bulan Juli 2016 korban dan pelaku pacaran, rupanya kedua sejoli itu semangkin lengket saja, hingga masuk pada bulan Agustus sampai Oktober 2016 mereka pun melakukan hubungan terlarang.
“Mereka berdua melakukan hubungan intim layaknya suami istri atas dasar suka karena Pelaku berjanji akan bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa terhadap FK,” kata Danang.
Belajar dari kasus ini, karena berawal dari perkenalan lewat telpon genggam, Danang mengingatkan terhadap orangtua agar dapat mengawasi penggunaan handpone pada anak yang masih sekolah di SD.
“Sebelum kejadian Polsek Long Kali sudah gencar melakukan penyuluhan sampai ke desa-desa terpencil,” ucap Danang. (rsd)
