Usaha Pengolahan Sagu di Paser Miliki Omset Rp 15 Juta Perbulan

702

SOROTONLINE.COM – Sagu adalah tepung olahan yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau pohon sagu, karakteristik fisik mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep makanan, karena sagu relatif sulit diperoleh maka sering diganti dengan tepung tapioka.

Namun jika berada di wilayah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur sagu bukanlah hal yang langka atau sulit diperoleh, makanan pokok atau bahan makan yang kaya akan manfaat tersebut sangat mudah didapat di pasar daerah itu.

Tidak salah jika sagu sangat mudah dijumpai di pasar-pasar di Kabupaten paling selatan Kaltim itu. Banyak warga memang berprofesi sebagai pengolah sagu yang sudah digeluti puluhan tahun, seperti yang dilakukan Ardiansyah warga Kecamatan Paser Belengkong.

Menurutnya, untuk mendapatkan pati sagu ada sejumlah proses dilakukan, seperti pemilihan pohon layak tebang berdasarkan ukuran dan usia. Biasanya sagu akan mulai dipanen saat berusia 8 hingga 10 tahun dengan tinggi rata-rata 10 sampai 11 meter.

“Setelah ditebang, batang sagu dibersihkan dari pelepah daun maupun duri-durinya. Setelah itu dipotong-dipotong dengan ukuran lebih kurang setengah meter,” kata Ardiansyah, Kamis, (11/8/2022).

Kemudian batang sagu dibelah menggunakan kapak menjadi empat hingga lima bagian sebelum dimasukkan ke dalam mesin parut. Lalu serbuk hasil parutan langsung ditampung di dalam sebuah bak.

“Langkah selanjutnya, dikeringkan supaya menjadi tepung sagu. Proses pengeringan dilakukan dengan cara dijemur di bawah terik matahari,” paparnya.

Kini sagu yang dihasilkan dari usaha kerja kerasnya, sudah menembus ke pasar sejumlah kota di Kaltim seperti Penajam, Balikpapan, Samarinda dan bahkan hingga Barabai Kalimantan Selatan.

“Alhamdulillah begitu sagu ada langsung dibeli, pembelinya memang langsung ke Paser Belengkong mengambil sagu kita ini, mereka manang sudah langganan dan di bawa keluar daerah,” tuturnya.

Diakui, dari usaha sagu itu Ardiansyah memperoleh omset Rp 15 juta perbulan. Hasil tersebut juga digunakan membeli 3 hektar kebun sagu, termasuk juga sudah mendaftarkan diri untuk menunaikan Ibadah Haji.

“Semua ini tidak terlepas dari Pemerintah Daerah, saya sangat berterimakasih kepada Perindagkop sudah memberikan bantuan mesin dan ulin serta pelatihan terkait usaha ini, saya benar-benar berterima kasih kepada Pemerintah Daerah,” tutupnya. (adv)

 

 




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.