SOROT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser dan Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Paser akan berkunjung ke perusahaan-perusahaan. Guna memastikan kesiapsiagaan perusahaan yang beroperasi di Paser dalam mencegah dan penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla).
“Antisipasi bahaya kekeringan yang jadi kebijakan presiden ini kita tindaklanjuti di daerah, yakni dengan pengecek kesiapan perusahaan perkebunan dan pertambangan di Paser. Sebelum melakukan kunjungan, kita akan bersurat ke setiap perusahaan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Paser Edwar Effendi, Jumat (7/7/17).
Edwar berharap perusahaan sudah melakukan persiapan seperti yang lakukan PT Borneo Indah Marjaya (BIM)-PT Palma Plantasindo (PPS). Selain telah memiliki tim kesiapsiagaan, BIM-PPS juga telah dilengkapi peralatan deteksi dini kebakaran dan peralatan pemadaman. Bahkan perusahaan kebun itu juga membantu memberikan pemahaman ke masyarakat sekitar wilayah kegiatannya.
“BIM-PPS sudah siap menjaga lahan perkebunannya dari bahaya Karhutla. Untuk itu kita harapkan perusahaan lain juga siap. Karena tahun ini diperkirakan musim kemaraunya lebih panjang dan lebih panas dari tahun 2015, meski kita berharap itu tidak terjadi, kesiapsiagaan kita setidaknya dapat mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar,” ucapnya.
Sementara saat dikonfirmasi terpisah, H Syaiful, pengusaha pengelola objek wisata di Desa Kasungai Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser mengaku menderita kerugian yang tidak sedikit akibat karhutla 2015.
Saat itu kata Syaiful, Banyak pohon yang tumbang menimpa pagar dan kolam renang yang ia kelola, sehingga mengakibatkan selama satu tahun kolam renang itu tidak dibuka untuk umum seperti biasanya.
“Pohon-pohon itu jatuh dari atas tebing, terus menimpa pagar dan kolam renang, hancur pagarnya. Makanya saya berdoa jangan ada lagi karhutla, modal membangun dan perbaikannya belum kembali, masa rusak lagi karena bencana yang sama,” terangnya. (*/rsd)
