SOROT – Sejak kepergian sang ayah untuk selamanya, tulang punggung keluarga beralih pada Besse Jumriani sebagai anak tertua dari dua bersaudara.
Bekerja disalah satu perusahaan yang bergerak dibidang property di wilayah Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim, Besse harus menopang biaya hidup hari-hari keluarga dari gaji yang ia dapat perbulannya.
“Saya hanya tinggal bertiga sama mamak dan adek yang masih kuliah, dan Alhamdulillah sangat bersyukur bisa membantu keluarga dari uang gaji yang diterima setiap bulan,” tuturnya, Kamis (26/10/10).
Sebagai sekretaris di perusahaan tempat ia bekerja, Besse memang seorang gadis pekerja keras, bukan hanya terlihat sejak dirinya berstatus wanita karir, jauh sebelum itu, bahkan masih duduk dibangku SD, dirinya memang sudah terbiasa mandiri.
“Waktu almarhum bapak masih hidup, bapak sama mamak tinggal di tambak di Desa Muara Paser, jadi saya tinggal sama saudara sepupu, nah disitu belajar mandiri, masak sendiri, bantu sepupu jualan kalau sudah pulang sekolah,” katanya.
Dari pengalaman itulah, Besse akhirnya bercita-cita ingin jadi pengusaha kuliner, sekaligus meneruskan usaha tambak peninggalan ayahnya, agar tetesan keringat seorang ayah saat membangun tambak tak sia-sia.
“Tambak bapak di Muara Paser itu ada tiga tempat, ukurannya ada yang 15 hektar, 25 hektar dan 30 hektar. Satu nyuruh orang untuk menguruskan dan dua lainnya disewakan pertahun, ini nanti rencana akan saya urus semua,” ucapnya.
Semua rencana yang ingin ia lakukan itu, tujuannya hanyalah ingin membahagiakan orangtua, yang selama ini sudah membesarkan dan memberi kasih sayang sepenuh hati.
“Niat buka usaha itu, saya pengen membahagiakan orangtua, tapi tentunya melalui proses belajar,” ujar gadis cantik kelahiran 10 November 1994 itu. (rsd)