Cegah Terjadinya Inflasi Daerah, Pemkab Paser dan BI Gelar Rapat

805

SOROT – Upaya mencegah terjadinya inflasi daerah, terutama menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser bersama Bank Indonesia (BI) Cabang Balikpapan, menggelar rapat, Selasa (8/5/18) di ruang rapat Sadurengas Kantor Bupati, Jalan Noto Sunardi Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim.

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Manajer Tim Advisori dan Pengendalian Ekonomi BI Balikpapan Nyimas Mirnayanti, Asisten Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Paser Karoding, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Berkesempatan itu, Yusriansyah mengungkapkan dinamika kenaikan harga barang dan jasa di Paser sangat fluktuatif. Sejauh ini barang-barang yang ada pada umumnya berasal dari Kalsel dan Balikpapan. Kondisi itulah menyebabkan harga barang di Paser lebih mahal dibanding Balikpapan.

“Barang-barang di Paser berasal dari Balikpapan dan Kalsel sehingga harganya lebih mahal dikarenakan ada biaya transportasi, misalnya harga daging di Paser Rp.130 ribu per kilogram, padahal sesungguhnya harga daging berkisar Rp.80 ribu hingga Rp.110 ribu,” kata Yusriansyah.

Sedangkan untuk harga komoditas lain kata Yusriansyah, seperti bawang merah sejauh ini cukup normal dikarenakan petani bawang di Kecamatan Batu Engau, Komam dan Kuaro cukup produktif dan pemasaran hasil panennya di pasar yang ada di Paser.

Melalui rapat itu, Yusriansyah berharap agar dapat merumuskan perencanaan yang komprehensif dalam menangani kemungkinan terjadinya inflasi di Kabupaten Paser.

“Makanya melalui rapat ini dirumuskan perencanaan kegiatan yang baik untuk mencegah inflasi. Kegiatan operasi pasar salah satu opsi untuk mencegah inflasi,” ujarnya.

Sementara di kesempatan yang sama, Manajer Tim Advisori dan Pengendalian Ekonomi BI Balikpapan Nyimas Mirnayanti menerangkan, kegiatan yang dilakukan tim pengendalian inflasi diantaranya yakni mengumpulkan data dan informasi perkembangan harga kebutuhan pokok.

“Tim juga harus memastikan sistem logistik di daerah cukup baik dan dapat melakukan opsi aksi untuk menstabilkan harga seperti membuka bazar murah menjelang Idul Fitri, “ kata Mirnayanti.

Tujuan bazar yakni untuk memastikan ketersedaan barang dengan harga terjangkau serta upaya meminimalisir pencegahan spekulasi harga. Selain itu kata dia, operasi pasar juga dinilai dapat mencegah kelangkaan dan kenaikan harga serta mencegah terjadinya penimbunan barang. (kfp/rsd)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.