Sebanyak 84 Titik Api Dipadamkan, Bupati Paser Ajak Masyarakat Cegah Karhutla

521

SOROT – Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi mengajak seluruh elemen masyarakat maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla), sehingga dapat meminimalisir kabut asap yang merugikan kesehatan.

“Saya minta peran aktifnya mencegah karhutla dengan mengingatkan keluarga atau warga sekitar agar tidak membakar lahan,” kata Yusriansyah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Paser Katsul Wijaya pada Apel Korpri, Selasa (17/9/19).

Dikatakan, karhutla bukan hanya menimbulkan kabut asap yang merugikan kesehatan, tapi juga menganggu aktivitas pendidikan dan perekonomian. Oleh karena itu diminta seluruh komponen masyarakat turut berpartisipasi dalam upaya pencegahan karhutla.

Agar pencegahan dan penanggulangan karhutla bisa lebih optimal, Bupati Paser telah menetapkan status siaga darurat karhutla di Kabupaten Paser. Siaga darurat karhutla berlaku dari tanggal 15 Juli hingga 12 Oktober 2019.

Sehingga selama 90 hari, instansi terkait bersama masyarakat diharapkan dapat melakukan upaya pencegahan karhutla secara maksimal.

Sementara itu, Kepala BPBD Paser Edward Efendi mengatakan, setelah dikeluarkannya SK Bupati Paser tentang Penetapan Status Siaga Darurat Karhutla pihaknya telah membentuk posko karhutla.

Posko karhutla melibatkan satuan tugas, seperti Kodim 0904/Tng, Polres Paser, Manggala Agni Daops Paser, PMK Satpol PP Paser serta beberapa instansi terkait lainnya yang dikoordinir Kepala BPBD.

“Posko ini disiagakan petugas selama 24 jam untuk memadamkan api apabila sewaktu waktu terjadi kebakaran,” kata Edwar.

Selain itu kata dia, BPBD juga terus melakukan patroli untuk memantau tempat tempat yang rawan kebakaran. Adapun upaya yang telah dilakukan, tim terpadu karhutla telah pemadamkan 84 titik karhutla.

“84 titik api telah kami padamkan dengan luasan lahan terbakar 217 hektar, pemadaman itu melibatkan 50 personil gabungan,” urainya.

Selain pemadaman, tim juga melakukan pencegaham karhutla dengan mensosialisasikan bahaya karhutla ke masyarakat sebagai upaya pencegahan meluasnya karhutla.

“Upaya pencegahan penting untuk meminimalisir hot spot, karena kita tidak tahu kapan musim kemarau berakhir,” ucapnya.

Sedangkan untuk menekan penderita gangguan pernapasan akibat kabut asap, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser Amil Faisol menghimbau masyarakat menggunakan masker.

“Sebagai tindak lanjut himbauan itu, kami sudah membagikan 750 masker ke masyarakat,” kata Amir.

Himbauan yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser Murhariyanto, terhadap para pelajar, guru dan tenaga non pendidikan agar menggunakan masker saat berada di sekolah. (kfp)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.