SOROT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser bersama ratusan pencinta alam dan relawan siaga bencana, menggelar operasi semut pemadaman api, Rabu (18/9/2019).
Operasi tersebut berlangsung di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Lati Petangis, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Kepala DLH Paser H Abdul Basyid mengatakan, aksi itu merupakan upaya penyelamatan Tahura dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), terutama satwa langka dan tanaman endemik yang ada dilokasi Lati Petangis.
“Sebenarnya sudah dipadamkan oleh kru DLH, cuma masih ada pohon-pohon yang mati ikut terbakar dan belum benar-benar padam. Ini yang berpotensi akan menyala lagi dan menimbulkan hot spot baru,” kata Basyid.
Sebagai antisipasi dan memastikan api benar benar padam, DLH Paser mengundang tim gabungan dan relawan untuk memadamkan bara api pada kayu-kayu yang ikut terbakar.
“Kita ingin Tahura yang menjadi habitat satwa langka dan pohon-pohon khas Kalimantan tidak terancam Karhutla,” ucapnya.
Dikatakan, sebagai lahan konservasi yang berbatasan dengan lahan masyarakat, Tahura tak lepas dari ancaman Karhutla.
“Api di Tahura ini berawal dari lahan masyarakat, yang merembet ke lahan Tahura,” ucapnya.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan Tahura Teguh Hariyanto mengatakan aksi penyelamatan Tahura didukung personil Bina Fisik (Binsik) Kodim 0904/TNG, Satpol PP, Polres Paser, kru Tahura, relawan dan Dinsos Paser.
“Tehnisnya kita menyisir lahan-lahan yang baru terbakar, yang masih ada bara apinya kita padamkan agar tidak menyala lagi,” kata Teguh.
Selain mencegah karhutla, kata Teguh, kegiatan itu juga melindungi satwa langka dan pohon endemik.
“Tahura ini jadi tempat tinggal Kukang (Slow Loris), Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata), Burung Enggang (hornbill) dan Rusa Sambar (cervus unicolor),” ujarnya.
“Disini juga ada pohon endemik seperti Ulin, Meranti, Pulai, dan Banggeris,” tambahnya. (kfp)