SOROTONLINE.COM – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Paser berencana membangun gedung baru yang berlokasi di jalan Jenderal Sudirman Tanah Grogot, Kalimantan Timur.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Paser Yusuf Sumako kepada sorotonline.com di ruang kerjanya, Selasa (7/6/2022).
“Awalnya rencana pembangunan gedung baru ini karena melihat kondisi gedung Dinas Kearsipan dan Perpustakaan ini sudah tidak memadai,” kata Yusuf Sumako.
Untuk mendapatkan gedung baru, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Paser melakukan langkah dengan melobi ke Pemerintah Pusat melalui anggota DPR-RI.
“Alhamdulillah hasil lobi kami langsung direspon oleh pusat, dan rencana pembangunan gedung itu sudah ditinjau Pak Bupati, Kepala Arsip Nasional, Kepada Perputaran Nasional dan anggota Komisi X DPR-RI,” ucapnya.
Lokasi pembangunan kata dia, mulai dari eks Balai Kabupaten, Gedung Perempuan Berjaya hingga Gedung PKK. Terpilihnya lokasi dalam satu hamparan tersebut mengingat gedung yang akan dibangun cukup besar sehingga memerlukan lokasi yang luas.
“Gedung Perpustakaan ini tidak tanggung-tanggung, ini bukan hanya terbaik di Kaltim nanti tapi terbaik nasional, dan desain perencanaan sudah selesai,” ujarnya.
Dikatakan, gedung yang akan dibangun berlantai empat, dan masing-masing lantai bisa difungsikan dengan berbagai kegiatan seperti kegiatan musik, seminar, pesta pernikahan dan lainnya.
“Lantai satu hole multievent, dilantai duanya gedung teater yang juga multi fungsi, sedangkan dilantai tiganya ada cafetarian nusantara, jadi semua jenis masakan nanti ada di lantai tiga,” ujarnya.
“Sementara untuk lantai empat menjadi ruang baca, ruang anak dan juga rencana seluruh siaran radio-radio itu dipusatkan di sana sebagai pusat teknologi informasi dan komunikasi,” sambungnya.
Gedung Perpustakaan yang penganggarannya akan menelan biaya miliaran rupiah itu kata Yusuf Sumako, adalah desain termodern dan bisa menjadi contoh nantinya.
Untuk itu Ia berharap pematangan lahan di lokasi rencana pembangunan gedung perpustakaan tersebut bisa segera selesai, sebab jika tidak alokasi dana pusat untuk pembangunan gedung itu terancam batal.
“Anggarannya itu, untuk multinya Rp 10 miliar, mubelernya 2,5 dan ada dana inklusi sosial sekitar Rp 5 miliar. Nanti kalau tidak cukup kita minta APBD memback up sekitar 4 hingga 5 miliar rupiah,” terangnya.
Dikatakan, jika pembangunannya sudah terealisasi maka gedung Perpustakaan umum termodern, terbaik dan termegah itu bisa menjadi icon Kabupaten Paser. (adv)
