SOROTONLINE.COM – Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan), Tanah Grogot Doni Handriansyah, memerintahkan kepada jajarannya melakukan pemeriksaan teralis, kawat duri dan rolling gembok hunian warga binaan.
Kegiatan yang bertujuan meningkatkan keamanan dan deteksi dini adanya gangguan keamanan dan ketertiban di Rutan tersebut, dipimpin langsung Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR), Ahmad Zaki AlHasni.
Bersama dengan staff dan regu pengamanan yang bertugas, pemeriksaan teralis, kawat duri dan rolling gembok hunian warga binaan dilakukan pagi hari pukul 08.30 hingga 09.45 WITA.
“Giiat diawali dengan pemeriksaan teralis besi dan kawat duri dengan memeriksa setiap bagian demi bagian,” kata Kepala KPR Ahmad Zaki AlHasni, Rabu (29/6/2022).
Dalam kegiatan tersebut kata dia, petugas menggunakan alat bantu berupa besi panjang untuk melakukan pengecekan. Teknik dan metode ini betapa pentingnya guna mencegah gangguan kamtib.
Pemeriksaan teralis besi dengan metode ini dilakukan untuk mengetahui jika ada teralis yang telah dipotong atau digergaji warga binaan sebagai upaya melakukan pelarian dari rutan, namun hasil pengecekan tidak didapati hal-hal yang mencurigakan.
“Hal ini penting untuk kita laksanakan bersama, karena keamanan adalah hal utama dalam bekerja di lapas/rutan, tidak boleh lengah sedikitpun dan jangan sampai mempersulit pekerjaan kita kedepannya”. Ucap Zaki.
Setelah dilakukan pemeriksaan teralis besi dan kawat duri, petugas kemudian lanjut melakukan pemeriksaan kunci kamar/blok hunian warga binaan.
“Setelah melakukan pengecekan dan memastikan bahwa semua kunci serta gembok berfungsi dengan baik, seluruh kunci dan gembok kemudian di rolling antara yang satu dengan yang lainnya pada tiap kamar hunian Warga Binaan,” ujarnya.
Selain itu kata dia, kontrol keliling atau trolling juga rutin dilakukan setiap hari baik oleh Kepala Rutan, Kepala KPR maupun oleh regu pengamanan rutan pada jam-jam tertentu secara intensif.
Trolling merupakan agenda wajib jajaran pengamanan Lapas/Rutan, baik mengontrol ketertiban kegiatan warga binaan maupun memastikan kondisi bangunan lapas dalam keadaan aman.
“Pengecekan terhadap sudut-sudut bangunan yang rentan terjadi pelarian, atau dijadikan tempat persembunyian barang terlarang juga merupakan fokus dilakukannya trolling,” pungkasnya. (rsd)