Tidak Ada Sekat dengan Masyarakat, Hendra Wahyudi Ketua DPRD Paser Rendah Hati dan Mudah Bergaul

358

SOROTONLINE.COM – Ganteng itulah kesan pertama yang didapat jika bertemu Hendra Wahyudi, Ketua DPRD Paser periode 2019-2024.

Pria humoris ini juga humble atau rendah hati dan jauh dari sifat sombong, sehingga masyarakat yang menemuinya merasakan kesejukan dihati.

Yudi demikian sapaan akrabnya juga dikenal dengan pribadi yang mudah berbaur dan ramah dengan siapa saja tanpa harus membeda-bedakan satu sama lain seolah tidak ada sekat, sehingga wajar jika masyarakat merindukan pemimpin seperti dirinya.

Kepribadian Hendra yang ramah dan tidak sombong bukan karena sebagai wakil rakyat, namun jauh sebelum itu ketika orang berjumpa dengannya memang sudah terbiasa bersifat rendah hati, termasuk tidak pernah memilih tempat.

“Pada dasarnya, saya memang senang berdiskusi. Jadi untuk ngobrol tak mesti ada batasan tempat, sekalipun lesehan di lantai atau seraya ngopi di warung pinggir jalan, ya enjoy,” kata suami Yenni Eviliana anggota DPRD Kaltim, Kamis (19/10/2023).

Obrolan mengenai persoalan Kabupaten Paser sudah pasti menjadi topik utama, ayah tiga anak ini juga pandai memposisikan diri dengan lawan bicara.

Yudi menilai, setiap teman obrolan memiliki karakteristik berbeda. Sehingga harus lihai mencairkan suasana, yang biasanya dimulai dengan pembicaraan guyonan.

Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tak menginginkan adanya warga yang merasa canggung dan terkesan ada batasan, baik hanya sekedar ngobrol maupun menyampaikan pendapat.

“Bisa saja karena anggota DPRD, warga jadi tak berani bicara, malu-malu atau merasa tak pantas. Makanya saya selalui mulai diskusi dengan guyonan, atau bicara dengan membahas hal lain, seperti bicara bola untuk mencairkan suasana,” sebutnya.

Meskipun menjadi orang nomor satu di DPRD Paser, namun Ia mengaku tetaplah sebagai manusia biasa yang tetap dan akan selalu setara dengan masyarakat.

Menurutnya, tidak ada perbedaan strata atau batasan jarak dengan siapapun karena memang Ia tidak senang denganĀ  jika ada sekat.

“Bahkan masih risih jika dibukain pintu atau duduk di kursi tengah saat di mobil, merasa seperti gaya kepemimpinan saya egaliter, tapi tidak tahu kalau pandangan orang lain,” ujar pria kelahiran Balikpapan 1979 silam.

Obrolan tak kala seru diungkapkan saat dirinya bersama lawan bicaranya membicarakan sepak bola, karena cukup khatam mengenai perkembangan sepakbola, khususnya di tahun 1990 hingga awal 2000. Ia mengaku mengidolakan kesebelasan rival abadi Totenham Hotspur.

“Senang Arsenal, pemain idola itu Henry, Viera dan Pires. Walaupun sekarang ini tak terlalu mengikuti perkembangan sepak bola, tapi turnamen Euro 2020 masih ku ikuti,” sebut lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. (adv)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.