SOROTONLINE.COM – DPRD Kabupaten Paser memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser atas capaian pengendalian inflasi daerah hingga memperoleh insentif fiskal dari Pemerintah Pusat.
Ketua DPRD Kabupaten Paser, Hendra Wahyudi mengatakan, Kabupaten Paser masuk dalam 34 daerah penerima insentif fiskal pengendalian inflasi yang terdiri dari 3 Provinsi, 6 Kota, dan 25 Kabupaten.
“Tentunya kami mengapresiasi capaian itu,” kata Hendra Wahyudi Ketua DPRD Paser, di Tanah Grogot, Senin (13/11/2023).
Dengan capaian itu, maka Pemkab Paser sudah serius dalam mengendalikan inflasi daerah. Sehingga harus dukung apa yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kedepan.
Dikatakan, insentif fiskal sendiri merupakan dana yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang diberikan kepada daerah berdasarkan kriteria tertentu dalam upaya perbaikan atau pencapaian kinerja.
Salah satu perbaikan atau pencapaian kinerja itu di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, dan pelayanan dasar yang mendukung kebijakan strategis nasional di daerah.
Adapun penerimaan insentif fiskal itu sebesar Rp 10,9 miliar yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yang diserahkan secara simbolis, di Jakarta pada 6 November 2023.
“Pastinya kami juga siap mendukung pemerintah dalam pengelolaannya. Sebisa mungkin ini langsung berdampak ke masyarakat agar perekonomian di Kabupaten Paser tetap stabil,” terangnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Bupati Paser, Fahmi Fadli, akan mengalokasikan insentif fiskal itu guna meningkatkan kinerja Pemkab Paser untuk mengendalikan inflasicseperti sidak pasar, bazar UMKM, bazar pasar murah, bantuan bibit dan program lainnya.
Bupati juga turut merencanakan agar pengendalian inflasi masuk dalam program jangka panjang daerah yang bakal mempengaruhi kesejahteraan masyarakat.
Sehingga dirinya berharap pada 2024 mendatang Kabupaten Paser bisa memproduksi bahan-bahan pokok secara mandiri.
Upaya ini termasuk juga untuk program jangka panjang agar Paser bisa meningkatkan produksi pangan sendiri melalui program kemandirian pangan.
“Dengan begitu sehingga kita tidak bergantung dari pasokan luar,” ujar Fahmi. (adv)