Oleh: Muhammad Rijal *
Mahasiswa S2, Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta
SOROTONLINE.COM – Seiring dengan perkembangan teknologi dan transformasi budaya, generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, semakin memainkan peran penting dalam landscape ekonomi politik. Kemampuan mereka dalam mengelola informasi, menghubungkan diri, dan mempengaruhi opini publik melalui media sosial telah membentuk pola komunikasi yang unik dan mempercepat perubahan dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi dan politik.
Dalam konteks ekonomi, generasi Z telah menunjukkan preferensi dan kecenderungan konsumsi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka lebih cenderung mendukung bisnis yang memiliki nilai-nilai sosial dan lingkungan yang kuat. Pemahaman akan dampak ekologis dan sosial dari suatu produk atau layanan menjadi pertimbangan utama dalam keputusan konsumsi mereka. Dengan kata lain, generasi Z tidak hanya membeli produk atau layanan, tetapi juga cerita di baliknya.
Di sisi politik, generasi Z menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka cenderung aktif secara sosial dan politik, menggunakan platform media sosial mereka untuk menyuarakan pandangan mereka. Terlepas dari stereotip bahwa mereka mungkin kurang tertarik pada politik formal, generasi Z secara nyata dapat membentuk opini dan mendukung perubahan politik melalui aksi daring dan offline.
Dalam hal komunikasi, generasi Z memiliki kecenderungan untuk lebih memilih media sosial sebagai sumber informasi utama mereka. Ketangguhan teknologi telah memberikan mereka akses instan terhadap berita dan opini dari berbagai sumber. Oleh karena itu, tantangan muncul dalam memfilter informasi yang akurat dan membentuk pemahaman yang seimbang tentang isu-isu ekonomi dan politik.
Meskipun demikian, adanya tantangan membuka peluang untuk meningkatkan literasi media dan kritisisme informasi di kalangan generasi Z. Pendidikan yang mendalam tentang ekonomi politik, dampak sosial, dan lingkungan dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan lebih terinformasi. Institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk membentuk program-program yang memperkuat pemahaman mereka tentang kompleksitas isu-isu ini.
Dalam keseluruhan, peran generasi Z dalam ekonomi politik menjanjikan sebuah paradigma baru yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada nilai-nilai. Dengan memahami dan merespons tantangan yang dihadapi oleh generasi ini, kita dapat membentuk masa depan yang lebih dinamis dan berdampak positif. (*)