Budaya Bullying Sudah Biasa?

229

Oleh Nur Rahmadina Faradiba
Guru Madrasah An-Nashar

SOROTONLINE.COM – Bullying? Siapa Lagi Korbannya? Faktor Apa? Sederet Pertanyaan Kerap Kali Datang Menghampiri Hanya Dengan Kata Tanya Yang Terus Terpenuhi, Serta Pandangan Simpati Yang Hanya Bersifat Sementara Saja Terhadap Si Korban, Pandangan Amarah Kepada Si Pelaku Semua Hanya Bertahan Sementara, Lantas Siapa Yang Dirugikan Ditiap Kejadian Yang Mengobrak -Abrik Generasi Kita? Orang Tuakah? Guru? Lingkungan? Sahabatnya? Atau Netizen ?.

Tak Sedikit Yang Terjadi Dengan Kasus Pembullyan Yang Ada Di Dunia Pendidikan Dan Ini Telah Menjadi Tolak Ukur Kemajuan Dan Kemerosotan Suatu Pendidikan Sekalipun Ia Berstandar Internasional Kerap Kali Kita Temukan Hal Seperti Ini Dan Telah Menjadi Fakta Budaya Kekerasan Dalam Ranah Pendidikan, Di Dahului Dengan Senioritas Yang Kerap Kali Muncul Dengan Penindasan Terhadap Korban (Junior), Kecemburuan, Hingga Berakhir Diskriminasi Dan Yang Paling Parah Kekerasan Yang Mengakibatkan Si Korban Meninggal.

Perlu Kita Ketahui Bahwasanya Indonesia Merupakan Negara Yang Berasaskan Pancasila Dengan 5 (Lima) Pilar Yang Sepenuhnya Menjunjung Tinggi Harkat Dan Martabat Kemasyarakatan Adil Dan Beradap, Menurut Kalian Pudarkah Nilai-Nilai Itu? Bullying Dapat Terjadi Di lingkungan Mana Saja Yang Terjadi Interaksi Sosial Antar Manusia, Sekolah (School Bullying), Kampus, Tempat Kerja, (Workplace Bullying), Dunia Maya (Cyber Bullying), Lingkungan Politik (Political Bullying), Lingkungan Militer (Military Bullying), Dan Lingkungan Masyarakat (Preman, Geng Motor). Dalam Hal Ini, Bullying Di sekolah Dapat Menyebabkan Efek Yang Sangat Serius Baik Dalam Jangka Pendek Ataupun Jangka Panjang Baik Bagi Para Pelaku Ataupun Korbannya.

Mengapa Kasus Bullying Disekolah Ini Kurang Banyak Mendapatkan Perhatian Hingga Akhirnya Jatuh Korban? Pertama, Efeknya Tidak Tampak Secara Langsung, Kecuali Bullying Dalam Bentuk Kekerasan Fisik. Inipun Sebagian Besar Tidak Terendus Karena Banyak Korban Yang Tidak Mau Melaporkan Kekerasan Yang Dialaminya, Entah Karena Takut, Malu, Diancam Atau Karena Alasan Lainnya. Kedua, Banyak Kasus Bullying Yang Secara Kasatmata Tamak Seperti Bercandaan Biasa Khas Anak-Anak Sekolah Atau Remaja Yang Dikira Tidak Menimbulkan Dampak Serius. Ejekan-Ejekan Dan Olok-Olokan Verbal Termasuk Dalam Kategori Ini, Banyak Orang Tua Dan Guru Yang Mengira Bahwa Teguran Saja Mungkin Sudah Cukup Untuk Menyelesaikan Bercandaan Bocah-Bocah Itu, Padahal Luka Psikis Dan Emosional Yang Dialami Korban Kekerasan Verbal Itu Jauh Lebih Dalam Dan Menyakitkan. Ketiga, Sebagian Orang Tua Dan Guru Masih Belum Memiliki Pengetahuan Memadai Mengenai Bullying Dan Dampaknya Bagi Kehidupan Anak. Sehingga Sebagian Orang Tua Dan Guru Benar- Benar Tidak Tahu Bahwa Ada Masalah Serius Di sekitar Mereka.

Proses Pendisiplinan Yang Keliru Dengan Penerpan Yang Keras Serta Otoriter Utamanya Memberikan Hukuman Fisik, Dapat Menimbulkan Berbagai Pengaruh Yang Buruk Bagi Remaja. Pendidikan Disiplin Seperti Itu Akan Membuat Remaja Mejadi Seorang Penakut, Tidak Ramah Dengan Orang Lain Dan Membenci Orang Yang Memberi Hukuman, Dan Akhirnya Melampiaskan Kemarahannya Dalam Bentuk Agresi Kepada Orang Lain, Hubungan Dengan Lingkungan Sosial Berorientasi Kepada Kekuasaan Dan Ketakutan, Siapa Yang Lebih Berkuasa Dapat Berbuat Sekendak Hatinya, Sedangkan Yang Tidak Berkuasa Menjadi Tunduk, Dan Tak Sedikitpun Guru Yang Menjadi Korban Bullying Terhadap Muridnya.

Ada Beberapa Hal Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Bullying,

1. Mengubah Cara Mendidik Dan Memperlakukan Siswa.

2. Bangun Jejaring Komunikasi Yang Aktif Dengan Para Orang tua.

3. Pemberian Pemahaman Yang Tepat Mengenai Bullying Terhadap Guru, Siswa Dan Orang Tua Melalui Workshop, Pelatihan-Pelatihan Atau Seminar.

4. Deklarasikan Kampanye Anti-Bullying Yang Melibatkan Peran Aktif Semua Unsur Sekolah,Dari Para Guru, Karyawan, Siswa dan Orang Tua, Seperti Berupa Poster-poster Anti-Bullying, Pertunjukan Seni, Film Pendek.

5. Pencegahan Sekaligus Sebagai Penanganan Kasus Bullying, Sekolah Perlu Menyediakan Semacam Bullying Center Bagi Para Siswa, Seperti Bimbingan Konseling Yang Memberikan Konseling Dan Terapi Bagi Korban Ataupun Pelaku Bullying. (*)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.