SOROT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Paser, mendeklarasikan gerakan anti hoax usai apel Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di halaman Kantor Bupati Paser, Selasa (17/4/18).
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kesepakatan oleh Asisten Ekonomi Karoding yang mewakili Bupati Paser dan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Zulkifli.
Adapun Isi dari deklarasi itu, bahwa masyarakat Kabupaten Paser menolak berita hoax dan ujaran kebencian melalui media sosial (medsos) maupun media lain yang bisa menimbulkan perpecahan antar golongan, suku, agama, dan ras.
Selanjutnya masih dalam Isi deklarasi, bahwa masyarakat bersatu padu, saling menghormati dan menguatkan untuk selalu menyuarakan kebenaran serta melawan berbagai berita hoax dan ujaran kebencian.
Oleh karena itu pemerintah mengajak masyarakat memanfaatkan medsos dan media lainnya secara positif, produktf, cerdas dan mengedukasi.
Menurut Karoding, Seiring berkembangnya teknologi saat ini, tak jarang dihadapkan pada berita hoax. Untuk itu ASN selaku abdi Negara dituntut cerdas memilah berita.
“Berita positif bisa menjadi masukan yang membangun bagi Pemerintah Daerah dalam meningkatkan etos kerja, saya harapkan pegawai dapat selektif dan menyaring mana berita yang benar dan tidak,” ujar Karoding.
Sementara itu, Ketua FKDM Paser Zulkifli mengatakan, akan mensosialisasikan deklarasi tersebut ke kecamatan-kecamatan yang di Paser. FKDM kata dia, juga telah mendeklarasikan gerakan anti hoax di Pendopo Kabupaten beberapa bulan yang lalu.
Lebih jauh Zulkifli juga mengatakan, peran ASN sangat penting dalam mencegah beredarnya berita hoax dan penyebaran ujaran kebencian di media sosial.
“Saya berharap kepada pejabat atau pengguna media sosial yang memiliki pemahaman agar dapat menyaring berita hoax dan jangan mudah disebarkan,” harap Zulkifli. (kfp/rsd)
