SOROTONLINE.COM – Romawati pelaku produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) keripik sukun mengaku baru saja memulai usahanya.
“Usaha keripik sukun ini belum lama baru beberapa bulan,” kata Rosmawati warga Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kaltim, Sabtu (11/3/2023).
Mengingat terbatasnya bahan baku sukun yang diperoleh Rosmawati mengaku tidak setiap hari dapat memproduksi keripik sukun olahannya.
“Kalau untuk membuat keripik sukun gak setiap hari sih, kapan dapat sukun baru buat lagi. Sekali membuat paling sekitar 3 kilogram jadinya,” tuturnya.
Untuk memproduksi keripik sukun, Rosmawati rupanya kesulitan memperoleh bahan baku berupa buah sukun.
“Kendalanya untuk memperoleh buah sukun-nya itu susah, saya biasanya beli di pasar Batu Kajang, itupun terbatas hanya dapat 10 sukun,” ujarnya.
Harga per buah kata Rosmawati bervariasi tergantung besar kecilnya ukuran buah sukun tersebut, yakni mulai dari Rp 10 ribu – Rp 20 ribu.
“Yang jual buah sukun orang dari Batu Kajang sama Muara Komam, jadi sukun yang saya beli itu masih berasal dari wilayah Paser juga,” ucapnya.
Sementara untuk menjadi rasa yang pas di lidah tentu ada bahan lain sebagai resep tambahan, namun Rosmawati enggan merinci apa saja bumbu racikannya itu.
“Kalau soal itu ya rahasia lah, yang jelas ada bahan lainnya, kalau harga keripiknya Rp 120 ribu per kilo, alhamdulillah ada buat tambahan penghasilan “,tuturnya.
Adapun terkait pemasaran, keripik sukun hasil olahan Rosmawati hanya dijajakan di Platform Media Sosial Facebook akun pribadinya dengan ukuran yang di tawarkan per kemasan seberat 250 gram.
“Saya tawarkan lewat Facebook aja, gak punya toko atau warung. Namun jangan salah yang pesan bukan hanya orang Batu Kajang, namun keripik sukun olahan kami juga sampai ke Kuaro bahkan sampai ke Tanah Grogot. Kalau yang pesan dari Batu Kajang biasanya langsung kita antarkan, untuk luar biasanya kita delivery melalui kurir,” katanya.
Dia berharap kedepannya dapat menambah produksi keripik sukun olahannya, mungkin harus mencari buah sukun keluar Batu Kajang, dan bisa mendapat ilmu cara pengemasan yang lebih baik lagi, tutupnya. (adv)
