Kades Muara Adang II Layangkan Surat ke BPBD Paser, Ternyata…

1473

SOROT – Sumarja Kepala Desa (Kades) Muara Adang II, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kaltim melayangkan surat ke Badan Penanggalan Bencana Daerah (BPBD) Paser.

Surat tertanggal 13 Agustus 2018 tersebut, perihal permohonan menyaluran air bersih, dengan tujuan untuk membantu warga yang sedang kesulitan air bersih.

Permintaan tersebut diperuntukkan untuk 80 kepala keluarga (KK) dan fasilitas umum yang ada di desa itu, total permintaan air sebanyak 108000 liter.

Dalam surat juga dijelaskan, untuk mendapat air bersih, warga Muara Adang II selama ini hanya mengandalkan air hujan, namun karena kemarau saat ini sedang melanda maka warga kesulitan mendapatkan air.

“Kades Muara Adang sudah minta bantuan air bersih, warga disana sudah kesulitan mendapatkan air bersih. Sudah kita kirim air kesana,” kata Edward Effendi Kepala Pelaksana BPBD Paser, Senin (20/8/18).

“Ada 2 unit mobil tangki yang bisa kita kerahkan untuk membantu warga, apabila banyak warga yang membutuhkan, kita akan meminta bantuan perusahaan yang beroperasi di sekitar warga yang membutuhkan,” sambungnya.

Sedangkan khusus Desa Labuang Kalo dan Desa Selengot, Kecamatan Tanjung Harapan kata Edward, suplai air bersih hanya bisa dikirim melalui angkutan sungai atau laut.

“Untuk Labuang Kalo dan Selengot, apabila warganya membutuhkan air bersih, kami harap kadesnya menyiapkan kapal untuk mengangkut air, nanti kami suplai dari pelabuhan terdekat,” jelasnya.

Selain menghadapi kesulitan air bersih di desa, BPBD juga akan mengusulkan Surat Keputusan (SK) Bupati Paser tentang Siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sebagai upaya meningkatkan pencegahan dan penanganan bencana Karhutla.

Dasar usulan itu karena seringnya terjadi Karhutla, dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir, Kabupaten Paser telah mengalami 9 kali kejadian Karhutla.

“Kalau ditambah karhutla yang terjadi hingga 14 Agustus 2018, maka jumlah kejadian karhutla mengalami peningkatan drastis, jadi grafiknya terus meningkat, dengan luasan lahan yang terbakar 31,4 hektar,” jelasnya.

Adapun untuk tindakan pencegahan kata Edwar, pihaknya telah menghimbau kepada masyarakat dan perusahaan agar meningkatkan kehati-hatian akan bahaya Karhutla.

“Sedikit saja lahan yang terbakar bisa meluas ke lahan lain, sehingga dapat mengancam terbakarnya pemukiman warga dan fasilitas umum,” terangnya. (rsd)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.